tag:blogger.com,1999:blog-87964219480087112592024-03-21T22:37:59.639+07:00awm menulis ^-^Sebuah dunia dalam tulisan :3Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.comBlogger71125tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-16349593484814531922016-11-07T16:07:00.001+07:002016-11-08T22:35:43.744+07:00Bikin SKCK (di Polrestabes Surabaya) Gak Ribet Lho !<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sesuai janji saya, informasi terkait pembuatan SKCK baru di Polrestabes Surabaya akan saya rangkum di sini karena di <a href="http://awm-menulis.blogspot.co.id/2016/11/drama-pembuatan-skck.html">postingan sebelah</a> kebanyakan dramanya hehe.</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Pada judul saya khususkan "di Polrestabes Surabaya" karena informasi ini berdasarkan pengalaman saya membuat SKCK baru di sana, di lain tempat bisa jadi berbeda, tapi menurut penuturan teman-teman saya di berbagai daerah lain kurang lebih persyaratan dan alurnya sama saja ^^</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa aja sih yg harus disiapkan dan dibawa untuk pembuatan SKCK baru?</b></div>
</div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Fotocopy KTP = 1 lembar </li>
<li style="text-align: justify;">Fotocopy Akte Kelahiran = 1 lembar</li>
<li style="text-align: justify;">Fotocopy KK = 1 lembar</li>
<li style="text-align: justify;">Foto berwarna terbaru dengan <i>background </i>merah ukuran 4x6 = 4 lembar (iya 4 aja ga usah banyak-banyak)</li>
</ol>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gimana sih alur pembuatan SKCK baru?</b></div>
</div>
</div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Pastikan belum pernah membuat SKCK di tempat yang kalian tuju (harus sesuai KTP dong ya). Karena kalau sudah pernah bikin, berarti sidik jari sudah terekam dan ga akan bisa rekam lagi. Solusinya, kalian bisa melakukan perpanjangan SKCK di tempat yang sama :)</li>
<li style="text-align: justify;">Kalau fix belum pernah bikin, kalian bisa langsung datang ke tempat yang kalian tuju dengan membawa persayaratan yang sudah lengkap (pastikan sesuai dengan jam layanan dan hindari jam istirahat, lebih pagi lebih baik).</li>
<li style="text-align: justify;">Masuk ke ruang layanan SKCK, ambil form A (Form A berisi tentang data diri dan keluarga) di bagian loket, lalu isi dan simpan dulu. (kalau ga tahu tempatnya bisa bertanya ya, tenang polisi ga gigit kok)</li>
<li style="text-align: justify;">Minta form B di ruangan perekaman sidik jari, isi sesuai yang diminta (Form B berisi tentang data diri dan ciri-ciri fisik). (Kalau di Polrestabes Surabaya, ruangan perekaman sidik jari ada persis di seberang ruangan SKCK).</li>
<li style="text-align: justify;">Beriikan form B yang sudah diisi + Foto 2 lembar kepada petugas di ruangan perekaman sidik jari, tunggu nama dipanggil.</li>
<li style="text-align: justify;">Setelah nama kalian dipanggil, masuk kembali ke ruangan dan petugas akan membantu melakukan perekaman 10 sidik jari untuk didapatkan rumusnya.</li>
<li style="text-align: justify;">Kembali lagi ke ruangan SKCK untuk memberikan form A yg sudah diisi + Foto 2 Lembar + Fotocopy KTP, Akta dan KK + Biaya PNBP sebesar Rp 10.000, (cuma 10.000 kok, hati-hati kalau diminta lebih), tunggu dipanggil.</li>
<li style="text-align: justify;">Nama dipanggil = SKCK selesai yuhuuuuu, cek dulu data-datanya sebelum pergi. Kalau ada yang salah, bisa dikembalikan ke petugas dan menunggu lagi. Kalau sudah benar semuanya, SKCK sudah bisa dibawa pulang, tapi sebelumnya tulis nama dan nomor seri SKCK di buku yang telah disediakan petugas.</li>
<li style="text-align: justify;">Sebagai antisipasi, ada baiknya sekalian melakukan legalisir. Cukup fotocopy SKCK sebanyak yg kalian mau, lalu berikan kembali kepada petugas yang ada di loket SKCK, tunggu beberapa menit dan urusan kalian sudah beres bin selesai . SKCK beserta legalisiran aman di tangan^^.</li>
</ol>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Yang perlu diperhatikan:</b></div>
</div>
</div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Sebisa mungkin datang dengan persayaratan yg lengkap dan sesuai. Di polrestabes Surabaya disediakan tempat cetak foto dan fotocopy (saya kurang tahu kalau di tempat lain). Harga cetak foto Rp5.000/4lembar dan fotocopy Rp500/lembar</li>
<li style="text-align: justify;">Datang sesuai jam layanan, usahakan hindari jam istirahat, datang lebih pagi lebih baik karena pagi hari relatif lebih sepi. Untuk Polrestabes Surabaya jam pelayanan Senin - Kamis 08.00-14.00 Istirahat 11.30-13.00 dan Jumat 08.00-15.00 Istirahat 11.00-13.00</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Sepertinya hanya segini informasi yg bisa saya sampaikan, kalau ada info terbaru akan secepatnya saya update.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut akan saya sertakan beberapa gambar yang saya ambil dari google (ada sumbernya kok ya) yg sekiranya bisa membantu. Saat pembuatan SKCK kemarin baterai HP saya <i>low </i>banget, dan baru tercetus ide untuk membuat postingan ini setelah di rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB2psBVEy2mJ8TviyO7MCvNGNM_QbMm4_YkZs8gki5lonao5iIHx6KXSKCancG9tRoManImAxBz_fXD63yeA6i5EoGjgPzpTCLzR42P5rvh_LvyFXQxi67dR0s46CSb7tTytoUJF1rO-AU/s1600/2014-12-02+10.23.21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB2psBVEy2mJ8TviyO7MCvNGNM_QbMm4_YkZs8gki5lonao5iIHx6KXSKCancG9tRoManImAxBz_fXD63yeA6i5EoGjgPzpTCLzR42P5rvh_LvyFXQxi67dR0s46CSb7tTytoUJF1rO-AU/s1600/2014-12-02+10.23.21.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12.8px;"><b>Ruang Yanmas untuk ambil Form A dan menunggu</b><br />
Gambar dari <a href="http://happymommystories.blogspot.co.id/2014/12/mengurus-skck-di-polrestabes-surabaya.html">sini</a></td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="http://i2.wp.com/surabayaraya.com/wp-content/uploads/2016/10/IMG_8911.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://i2.wp.com/surabayaraya.com/wp-content/uploads/2016/10/IMG_8911.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12.8px;"><b>Tempat pengambilan Form A</b><br />
Gambar dari <a href="http://surabayaraya.com/kombespol-iman-sumantri-sidak-pelayanan-skck-polrestabes-surabaya/">sini</a></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy34As-PEKiCB4Ik5SPAFmFWBNuqoiulMQOGqBa4skEorzTJk7QAjQa4wNxjNWoYRuLk-hXq56JjYUVvzQijZKNFEQAoktM9pT18yYXHnYD2x_dOGQraT3qOWjKrf3afWPVeIAWbgY8D5h/s1600/2014-12-02+10.18.09.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy34As-PEKiCB4Ik5SPAFmFWBNuqoiulMQOGqBa4skEorzTJk7QAjQa4wNxjNWoYRuLk-hXq56JjYUVvzQijZKNFEQAoktM9pT18yYXHnYD2x_dOGQraT3qOWjKrf3afWPVeIAWbgY8D5h/s1600/2014-12-02+10.18.09.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12.8px;"><b>Ruang Perekaman Sidik Jari</b><br />
Gambar dari <a href="http://happymommystories.blogspot.co.id/2014/12/mengurus-skck-di-polrestabes-surabaya.html">sini</a></td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br />
Semoga bermanfaat ~~~~ </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="goog_80805880"></span><span id="goog_80805881"></span><br /></div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-65720229602781641922016-11-06T22:26:00.000+07:002016-11-08T22:36:11.333+07:00Drama Pembuatan SKCK <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Hola! Lama tak berjumpa di sini, sampai-sampai pas buka blogger dan <i>sign in </i>kaget karena banyak sarang laba-laba di dalamnya hehe. #okeinigaringdanbisadiabaikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak hal yg terjadi beberapa waktu ini, yang setiap jengkalnya menyulut emosi dan memahat memori yang berbeda, yg mungkin (dan semoga) akan saya bagi di postingan lainnya. Singkat cerita, di tahun ini banyak yg telah saya lewati, di antaranya adalah lulus kuliah dan lulus tes CPNS. Setelah dinyatakan lulus, hal yg harus saya persiapkan selanjutnya adalah pemberkasan, dan SKCK adalah salah satu dokumen yg dipersyaratkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Mari kita <i>flashback</i> sejenak) 3 Tahun yang lalu, sekitar tahun 2013 saya sudah pernah mengurus SKCK di Polsek untuk pendaftaran kuliah. Sekitar tahun 2014 atau 2015 an, saat saya memilah dokumen dan berkas yg saya punya, dengan cueknya saya masukkan SKCK itu pada kelompok dokumen tidak penting, yg kemudian saya bumi hanguskan. Alasannya, karena waktu itu masa berlakunya sudah habis dan asumsi saya kalau masa berlaku sudah habis maka membuat SKCK baru (dan ternyata asumsi ini benar-benar salah, jangan ditiru ya). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untungnya, persyaratan CPNS ini mengharuskan SKCK minimal dari Polres, jadi saya masih bisa membuat SKCK baru. Karena ternyata, kalau kita sudah bikin SKCK, kita ga bisa bikin SKCK lagi di tempat yg sama, karena sidik jari kita sudah terekam dan ada rumusnya sendiri, bisanya hanya memperpanjang (dan tentunya harus membawa SKCK lama/legalisirnya, dalam kasus tertentu SKCK bisa tidak dibawa asalkan ingat rumusnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena KTP saya adalah KTP Surabaya, maka saya membuat SKCK ini di Polrestabes Surabaya yang berada di Jalan Taman Sikatan. Sebelumnya, tentu saya sudah mengumpulkan beberapa informasi terkait pembuatan SKCK ini, khususnya mengenai persayaratan dan jam pelayanan (tenang nanti ada resumenya di akhir kok), namun tetap saja ada yang <i>miss</i> yang membuat saya harus bolak balik dan rempong banget, semoga hanya saya yg merasakan karena sebenarnya mengurusnya mudah dan hemat kok hehe. Nah, ada beberapa hal menarik yang mengiringi pembuatan SKCK baru saya ini, hehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Awalnya, saya berencana mengurus SKCK pada hari Jumat, tanggal 28 Oktober 2016 dengan salah satu persyaratan yg masih kurang, yaitu foto berwarna terbaru berlatar belakang merah sebanyak 4 lembar. Saat itu memang saya berniat sekali jalan, mampir di tempat cetak foto dulu sebelum ke polrestabes karena menurut pengalaman, tempat cetak foto menjamur dan ga butuh waktu lama, tinggal klik-klik tunggu 15 menit sudah jadi. Tapi ternyata perkiraan saya hari itu meleset, tempat cetak foto pada kompakan tutup (mungkin ikut meramaikan sumpah pemuda hehe), kalaupun ga tutup ada aja yg kertasnya habis lah, tintanya habis lah, cetakannya rusak lah, lagi rame lah, dan kalopun ada yg bisa, sore baru jadi. Dengan catatan, itu ga hanya 4-5 km saya beputar-putar mencari tempat cetak foto, mulai dari Benowo, Manukan, Pasar Kembang, Arjuna, Kedungdoro, daerah JMP, Genteng, Basuki Rahmat, di saat jam-jam krusialnya Surabaya, jam 10-12 siang. Karena udah lama ga bermandikan teriknya mentari Surabaya, akhirnya saya putuskan untuk mencetak di tempat yang baru bisa diambil sorenya - yang otomatis mengurungkan niat membuat SKCK hari itu karena pasti sudah tutup-. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya baru bisa mengurus kembali seminggu kemudian, Jumat 4 November 2016 dengan mantap jiwa, PD karena persyaratan sudah lengkap dan aman terkendali. Tetapi karena paginya saya baru saja pulang dari Jakarta dan ada yg harus di urus di daerah Surabaya Barat, jadi saya baru berangkat menuju Polrestabes jam 10.00 dan sampai di sana jam 11 kurang sedikit, padahal jam 11 sudah istirahat, ya setidaknya sempat mengambil form lah :"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untungnya tempat pelayanannya dingin dan nyaman, jadi menunggu akan baik-baik saja (pikir saya saat itu). Tapi ternyata lagi-lagi asumsi saya salah, hehe. Ketika asyik mengisi form sambil melihat-lihat isi ruangan, mata saya tertuju pada papan besar yg memuat tentang persayaratan pembuatan SKCK baru dan perpanjang, dan saya kaget sekali melihat tulisan "Foto Berwarna 4x6 berlatar belakang merah sebanyak 6 Lembar" 6 Lembar, bukan cuma 4 seperti info yang saya dapat, sedih banget. dan saat itu bodohnya saya bawa pas 4 lembar, ga lebih ga kurang. Ditambah lagi saat itu sudah istirahat, petugasnya udah ga ada, yg tersisa hanya kami-kami yg mau mengurus ini, dan ternyata mereka bawa 6 lembar semua :"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ga lucu kan kalo udah nunggu lama dan ngisi form segala macem tapi karena foto kurang ga jadi diproses, :/ mumpung lagi istirahat, kan lumayan tuh 2 jam waktunya akhirnya saya bela-belain sekali lagi menikmati kota Surabaya tercinta ini untuk mencetak foto 4 lembar lagi (karena 2 lembar ga bisa, minimal sepaket harus 4 lembar). Untungnya kali ini ada tempat cetak foto yg buka walaupun agak jauh dan harus nunggu cukup lama juga :/ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah cas cis cus balik ke Polrestabes, makan dan menengguk segelas es teh yg segernya MashaAllah banget, balik lah saya dan teman ke ruangan tempat ngurus SKCK untuk melanjutkan mengisi form. Setelah itu kami ke ruangan perekaman sidik jari yg ada di seberang pas ruangan SKCK. Eh ternyata ngisi form lagi, form yg di sini beda kok sama form sebelumnya, terus form kedua dan 2 lembar foto dikasihkan ke petugas, dan saya dibantu merekam kesepuluh sidik jari saya. Setelah itu saya balik ke ruangan awal untuk menyerahkan form pertama + persayaratan lain(Fotocopy: KTP, Akta kelahiran dan KK) + 2 Foto + PNBP Rp 10.000 (iya cuma 2, 2+2 = 4. Iya totalnya cuma 4 foto.)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaget dong, jelas-jelas yg terpampang nyata 6 lembar kenapa yg dimintain cuma 4 lembar hiks, setelah saya klarifikasi ke petugasnya memang yg dibutuhkan cuma 4 lembar, yg di papan belum diganti, --" Saya saat itu hanya bisa tertawa, ha. ha. ha., sebel banget kan ya udah muter-muter panas-panas, padahal stok foto di rumah juga masih banyak (sekarang ada 7 lembar foto 4x6 nganggur di rumah nih), <i>saking</i> sebelnya sampai-sampai saya taruh 1 foto saya di bawah kaca meja di ruangan SKCK itu, biar jadi kenang-kenangan buat para petugas :", tapi bercanda aja ding, saya ambil lagi kok takut dipakai buat nakut-nakutin makhluk imut nan unyu bernama tikus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oke kembali ke topik, setelah menunggu beberapa menit (ga sampai 10 menit kok) nama kita dipanggil lagi dan taraaaa SKCK udah jadiiii :) Saya diminta untuk periksa data-data yg tercantum di SKCK, kalau sudah benar SKCK boleh dibawa pulang dengan terlebih dulu menuliskan nomor serinya di buku yg telah disediakan. Oh ya, SKCK kita berlaku hanya 1 tahun lho, kalau masa berlakunya habis bisa diperpanjang aja langsung ke tempat pembuatan ^^ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belajar dari pengalaman masa lalu, kali ini saya mau sekalian legalisir biar ga bolak-balik sekaligus buat jaga-jaga kalau seumpama SKCK yg asli hilang atau rusak. Dan ternyataaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!! Tepat di belakang ruangan SKCK itu, ada tempat untuk cetak foto dan fotocopy yg telah disediakan petugas. CETAK FOTO, IYA CETAK FOTO..</div>
<div style="text-align: justify;">
Kan tahu gitu kan,,,,,,,,,,, dari awal dari tgl 28 juga saya cetak di situ aja, bisa langsung ngurus dan ga bolak-balik. Tapi karena saya tidak tahu dan ketidaktahuan itu terkadang menyesakkan, yaaaa diambil hikmahnya saja. Dari ketidaktahuan dan pengalaman saya, saya jadi bisa berbagi di sini hehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
FYI nih, cetak foto di sini lebih murah lho, yg saya tahu di FujiFilm Manukan 4 lembarnya Rp8.000, sedangkan di kedungdoro 4 lembarnya Rp10.000, di Polrestabes 4 lembarnya cuma Rp5.000 tetapi untuk biaya fotocopynya lebih mahal sih, Rp 500/lembar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lanjut lagi tinggal dikit nih ceritanya hehe, Selanjutnya, fotocopyan SKCK (saya dan beberapa orang yg mengurus berbarengan rata-rata fotocopy 10 lembar) diberikan ke petugas loket yg ada di ruangan SKCK awal, nunggu lagi beberapa menit, selesai sudah tetek bengek SKCK yang penuh drama ini, --" saya pulang sekitar jam setengah 3 an, udah mau ashar tapi belum adzan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau ditotal, kira-kira waktu yang saya butuhkan saat itu 1,5 jam (jam istirahat ga termasuk), sudah sampai legalisir, dan sebelum saya ada sekitar 5 orang, ga terlalu rame tapi ga terlalu sepi juga sih. Kalau mau perpanjang insyaAllah bisa lebih singkat karena ga perlu rekam ulang lagi. Petugasnya juga ramah-ramah kok, cuma masih sangat disayangkan papan yang justru memuat informasi penting tentang persayaratan masih belum diganti (iya foto T_T).</div>
<div style="text-align: justify;">
Tambahan lagi, Polrestabes Surabaya hari Sabtu-Minggu tutup yaaa, (karena ada beberapa info di internet yg belum diupdate bilang kalau Hari Sabtu buka setengah hari). Untuk info lebih jelas dan detail bisa dibaca di <a href="http://awm-menulis.blogspot.co.id/2016/11/bikin-skck-di-polrestabes-surabaya-gak.html">sini</a> ya . Maap kalo yang ini kebanyakan dramanya hehe, terima kasih sudah mendengarkan (atau lebih tepatnya membaca) kisah sederhana ini, :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai oleh-oleh, ini SKCK saya yg sudah jadi ^^<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDgyOuCew0O8CvzNO6JsPejYTYVC28qcOG67ZoZqQApdvyNaGcgUe0a4Y4mLwCcy7EXa_KmSXtUpO79Oa0wVYEPeJdgdgE0YgHkV8dyzJyWwOnGpy7z-yjs-9eSKKLGH6M62zDJR0GttuH/s1600/WhatsApp+Image+2016-11-06+at+10.20.10+PM.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDgyOuCew0O8CvzNO6JsPejYTYVC28qcOG67ZoZqQApdvyNaGcgUe0a4Y4mLwCcy7EXa_KmSXtUpO79Oa0wVYEPeJdgdgE0YgHkV8dyzJyWwOnGpy7z-yjs-9eSKKLGH6M62zDJR0GttuH/s320/WhatsApp+Image+2016-11-06+at+10.20.10+PM.jpeg" width="320" /></a></div>
<span id="goog_547636449"></span><span id="goog_547636450"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="goog_1321409958"></span><span id="goog_1321409959"></span><br /></div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-61839209515848715112016-01-11T22:06:00.004+07:002016-01-11T22:06:35.292+07:00Berdamailah dengan Masa Lalu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Masa lalu adalah hal yg tak terpisahkan dari kehidupan.<div>
Baik ataupun buruk, itu adalah bagian dari perjalanan tiap orang.<div>
<br /></div>
<div>
Masa lalu sebenarnya tidak menjadi masalah.</div>
<div>
Karena hey.. Itu hanyalah masa lalu dan itu sudah terjadi, tak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya.</div>
<div>
Biarkan itu menjadi goresan yang mewarnai kehidupan kita.</div>
<div>
Jika baik, itu akan menjadi kenangan indah yang mengukir senyuman di kala mengingatnya.</div>
<div>
Dan jika buruk, itu akan menjadi sebuah pelajaran berharga agar lebih berhati-hati menyongsong masa depan.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Seharusnya begitu....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tetapi banyak orang yang terpuruk dengan masa lalu yang "kelam"</div>
<div>
Terkadang, masa lalu tak hanya menggerogoti kehidupan sang pelaku,</div>
<div>
tetapi juga menghantui orang-orang di sekitarnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Masa lalu menjadi beban, mengungkung diri dalam pusaran kekecewaan.</div>
<div>
Lantas apa?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tetap diam dan membiarkan masa lalu itu menang di atas segalanya?</div>
<div>
Tetap diam dan membiarkan hari-harimu tak ada bedanya dengan masa lalu yang kau benci itu?</div>
<div>
Tetap diam, dan tak membiarkan ceritamu menjadi lebih indah?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Maka..</div>
<div>
Berdamailah dengan masa lalumu, dengan masa lalu orang-orang di sekitarmu.</div>
<div>
Bukan melupakan. Tapi sekali lagi, berdamai.</div>
<div>
Karena semakin kau coba melupakan, justru semakin ia tak mau pergi.</div>
<div>
Besarkan jiwamu untuk menerima masa lalu, seburuk apapun itu.</div>
<div>
Lapangkan dadamu untuk memaafkan kebodohanmu yang membiarkan masa lalu itu terjadi.</div>
<div>
Karena bagaimanapun itu adalah bagian dari perjalanan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berdamailah,</div>
<div>
Jadikan itu pelajaran, bukan beban..</div>
<div>
Jadikan itu peringatan, bukan beban..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hingga akhirnya,</div>
<div>
Itu menjadi sebuah kenangan, yang mengukir senyummu di kala mengingatnya..</div>
<div>
Itu menjadi sebuah kenangan, yang dapat meyakinkanmu tuk berkata,</div>
<div>
"Semuanya jauh lebih baik"</div>
<div>
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: center;">
KARENA MASA DEPANMU</div>
<div style="text-align: center;">
TERLALU BERHARGA UNTUK KAU SIA-SIAKAN</div>
</blockquote>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-48967872872321586862015-11-08T22:19:00.000+07:002015-11-08T22:32:50.081+07:00Bintang?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Aku bercengkrama dengan malam, diiringi alunan merdu sang hujan.<br />
Kusenandungkan bisikan hati yang merana,<br />
Di tengah hiruk pikuk ibu kota, di antara deru mesin dan klakson yang saling menceracau.<br />
Biarlah, biar tak ada yang mendengar.<br />
<br />
Aku berceloteh dengan malam, seirama dengan ritme sang hujan.<br />
Kunyanyikan suara hati yang menyayat<br />
Di tengah bisingnya omong kosong, di antara makhluk makhluk yang saling mengumpat<br />
Biarlah, biar tak ada yang mendengar<br />
<br />
Aku berdansa dengan malam, bergerak menandingi tarian sang hujan<br />
Kutunjukkan hati yang hampir mati<br />
Di tengah gemerlapnya metropolitan, di antara megahnya gedung pencakar<br />
Biarlah, biar tak ada yang melihat<br />
<br />
Kutatap mega yg kini kelam.<br />
Mencoba menghitung bintang yang bahkan tak satupun kutemukan.<br />
Ke mana bintang-bintang itu pergi?<br />
<br />
Kutatap matamu yg dulu memancarkan kesejukan.<br />
Pun sama, tak kutemukan bintang yang menyilaukanku atas pesonanya.<br />
Ke mana bintangku pergi?<br />
<br />
#CatatanPostinganIni<br />
Alhamdulillah, terrealisasikan juga posting lagi setelah sekian lama vakum.<br />
Ga lagi galau dan memang ga ada niatan menggalau, hanya menngasah insting menulis yang sudah lama menguap.<br />
Menulis itu kebiasaan, kerasa banget dari yang dulu relatif mudah merangkai kata demi kata, sekarang agak terbata dan membutuhkan waktu yang lama, sudah gitu ga nyambung pula. Bikin judul juga masih seadanya :(<br />
Buat yang sudah membaca, mungkin bisa meninggalkan jejak dn komentarnya sedikit demi tulisan yang lebih baik ^^</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-1425646890452112882015-10-01T19:46:00.000+07:002015-10-01T19:46:53.077+07:00Nyontekin Apa Salah?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Nyontek</i>? <i>Nyontekin</i>? Kata yang sudah tak asing di telinga kita. Mungkin tak hanya katanya saja yang akrab, bahkan sudah kita terapkan sehari-hari. Hayooo?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/553031100423bd7e368b4567.jpeg?t=o&v=760" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/553031100423bd7e368b4567.jpeg?t=o&v=760" height="186" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">*gambar dari http://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/553031100423bd7e368b4567.jpeg?t=o&v=760 *</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berawal dari iseng stalking timeline facebook dan menemukan sebuah <strike>curahan hati</strike> status yang agak menggelitik, maka lahirlah tulisan ini. Ga ada maksud menyinggung atau menyindir siapapun, hanya ingin mengisi lembar halaman ini agar tak kosong #apasih<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oke <i>to the point</i> aja. Status tersebut berisi argumentasi penulis akan berbagi ilmu. Berbagi ilmu apa? Yang jelas dong!!! Oke oke akan saya perjelas, yg dikhususkan oleh penulis adalah keuntungan dari berbagi ilmu. Bahwa sejatinya ketika kita berbagi ilmu, ilmu kita tak akan sedikitpun berkurang, justru akan semakin tertanam pemahaman dengan baik dan bahkan bertambah. Penulis pun menenangkan kita, bahwa ketika kau memberi ilmu, namun nilai yang ternyata kalian dapat lebih rendah dari pada mereka yg kalian ajari, mereka yang kalian bantu, sungguh jangan khawatir ataupun kecewa. Karenaa hal itu jauh lebih baik dari pada kalian membanggakan nilai di atas kertas yang tinggi namun ilmunya hanya disimpan sendiri. (tentu saja penulisan dan bahasanya tidak persis seperti ini)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apakah saya menentangnya? Tidak. Apakah saya menyalahkan argumentasi di atas? Tidak. Justru saya acungkan jempol-jempol saya untuk argumen yang memang benar tersebut. Ya, saya sangat setuju dengan pernyataan saudara penulis di atas, apakah arti ilmu dan pengetahuan jika hanya kita yang menikmatinya? Apakah arti paham jika kita tak mengajarkan dn mengamalkannya? Bukankah Rasul kita sendiri berpesan agar kita senantiasa menyampaikan apa yang kita tahu (tentunya yang benar dan baik) walaupun hanya satu ayat?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lantas apanya yang menggelitik? Yang saya sayangkan di sini adalah <i>hashtag</i> atau tanda pagar di akhir curhatan sang penulis. Status itu diakhiri dengan <i>hashtag</i> </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
#Refleksi UAS, Nyonteki apa Salah</blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari kaca mata saya pibadi, <b><i>nyontek</i> dan <i>menconteki</i> adalah salah</b>.<o:p></o:p><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/media/CEkuWa4UMAAxXRR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://pbs.twimg.com/media/CEkuWa4UMAAxXRR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">*gambar ambil dari https://pbs.twimg.com/media/CEkuWa4UMAAxXRR.jpg *</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sudah jelas itu UAS, atau umumya ujian. Yang pasti diikuti dengan peraturan "kerjakan sendiri" , "dilarang mencontek", dan lain sebagainya. Sekalipun bersifat <i>open book </i>atau <i>open laptop</i>, yang namanya ujian tetap saja dilarang mencontek dari orang lain. Kalau boleh contekan, boleh keja sama, mungkin itu hanya sekedar latihan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ujian adalah alat untuk mengukur kemampuan. Jika mencontek, lantas apanya yang mau diukur? Kemampuan teman? Kemampuan bertanya? Kemampuan melirik?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bisa dibilang, saya priadi yang cukup keras jika sudah urusan contek mencontek. Bahkan dulu ketika masih mengenakan seragam putih-merah, saya masuk ke kategori anak alay yang ketika ulangan meja dikelilingi oleh pagar sederhana dari buku.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hal ini tak lepas dari didikan orang tua saya yang cukup keras, sejak dulu saya sudah ditanamkan untuk tidak mencontek dan memberikan contekan. Bahkan bapak saya pernah bilang, lebih baik saya mendapat nilai merah dari pada nilai dengan kepala 9 atau bahkan 10 tapi hasil mencontek. Dan benar saja, sekalipun nilai saya hanya berkisar di kepala 3 atau 5, saya tidak pernah dipukul dan dijewer, dimarahi saja tidak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika ketika ujian saya tidak bisa, sudah buntu sebuntu-buntunya, sudah merenung, menghayati dan meminta ilham tak kunjung datang, ya ujung-ujungnya pasti asal saja menyilang apapun, menghitamkan apapun, a, b, c atau d bagi saya sama saja Jika essay saya hanya mengandalkan kemampuan mengarang bebas saja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namun ternyata, yang susah bukan melindungi diri dari mencontek, tapi melindungi diri dari memberikan contekan. Ya, kadang teman terdekat memanggil-manggil, meminta pencerahan atas kebuntuannya (padahal diri ini sendiri juga buntu). Kalo dicuekin biasanya jd rasan-rasan, kalo dibantuin kok ya gimana gitu ya, ini kan untuk mengukur kemampuan diiri masing-masing, bukan kemampuan gabungan -,-. Jadinya ya main tega-tegaan deh. Maaf ya teman-teman :(<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #f4cccc;">Sekarang mari kita kembali ke status yang mengagumkan tadi...</span><span style="color: #f4cccc;">.</span><br />
<span style="color: #f4cccc;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berbagi ilmu, menjawab dan menjelaskan hingga ke detail trkecil, bahkan membantu sebesar-besarnya hingga orang lain paham dan jauh lebih paham dari kita 100% tidak salah. Orang lain paham, kitapun semakin paham. Ini simbiosis mutualisme bro! Jadi ga usah khawatir</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi.. tentunya hal ini diharamkan ketika ujian. Ketika ujian lho ya. Jadi sebelum ujian ya sah-sah aja bahkan jika kita memang mampu, ya HARUS dilakukan. Kapanpun itu, kalau memang orang lain membutuhkan kita yang kebetulan lebih dulu paham, ya harus dibantu toh, selama kita bisa dan mampu. Selesai perkuliahan/pelajaran,ketika belajar kelompok, sebulan/seminggu/semalam bahkan sejam sebelum ujian, ya silahkan. Tidak ada yang melarang<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Terus bagaimana dengan poin kedua?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika kita sudah mengajari dan berbagi, tapi ternyata nilai di atas kertas kalah dengan si doi :""""</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalau kalian ngajari dan berbagi jawaban ketika ujian, ya salahmu bro! Itu kebodohanmu sendiri! Bisa jadi karena kalian sendiri yang kurang teliti, kalian yang meremehkan, jawaban kurang sempurna, dan sebab-sebab lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi yang nyebelin itu, bisa juga karena si doi cuma ga bisa 2 dari 50 soal, terus tanya kalian, bener lagi. Sedangkan kalian cuma bisa 45 soal, 5 lainnya ga nyontek, sekalinya nyontek dikasih jawaban yang salah. Ya jelas niainya kalah. *sebelngga? sebel banget dong ya*</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi, kalau kalian mengajarinya dengan cara dan jalan yang benar (sebelum ujian), ya tetap salah kalian sih, masa salah ibu bapak kalian *glodak*.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lho, kok masih salah sih? Karena memang manusia tempatnya salah dan khilaf :D</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Iya, sama aja salah kalian, bisa jadi karena kalian juga kurang teliti, kalian meremehkan karena merasa bisa, jawaban hanya seadanya alias kurang sempurna, sementara doi-doi yang kalian bantu belajarnya itu terus belajar karena masih merasa "kurang bisa".</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Harusnya ga ada rasa sebel, mangkel dan sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yang ada justru rasa kebermaknaan, ikut senang karena apa yang kita ajarkan bermanfaat, ternyata apa yang kita lakukan bisa membantu orang lain, dan menjadi cambuk sendiri untuk tidak selalu merasa bisa dan cukup untuk belajar.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Memang nilai bukan segalanya, konsep dan pemahaman yang kita dapat jauh lebih berharga dari pada deretan angka yang menghiasi lembar ujian kita. Tapi tak bisa dipungkiri lingkungan menuntut nilai untuk senantiasa diagung-agungkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi yang saya tahu,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
hasil tidak akan mengkhianati usaha</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika usaha untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi terus diperjuangkan, maka hasil akan linier dengan besarnya perjuangan itu. (Ada yang setuju? :D)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
#Nooffense ya..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sepertinya saya sudah berceloteh terlalu panjang, hehe...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Biasanya sih kalo kaya gini dibilangnya sok pinter, caper, pelit, dan sejenisnya. Maklum lah, lingkungan dan budaya kecurangan di negeri ini sudah mengakar. Jadi justru yang “berbeda”lah yang dianggap aneh dan dijauhi. :v<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Ada sedikit oleh-oleh nih,</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-dFyPi7w4TvA/U0Pq8vjhMAI/AAAAAAAAI3w/lhurzBCKPjI/s1600/IntegrityOprahInd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-dFyPi7w4TvA/U0Pq8vjhMAI/AAAAAAAAI3w/lhurzBCKPjI/s1600/IntegrityOprahInd.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">*gambar diambil dari http://4.bp.blogspot.com/-dFyPi7w4TvA/U0Pq8vjhMAI/AAAAAAAAI3w/lhurzBCKPjI/s1600/IntegrityOprahInd.jpg *</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-29413447284318804692015-08-19T20:02:00.000+07:002015-08-19T20:02:51.787+07:00Masih di Sini<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Aku masih di sini,<br />
Tak beranjak pergi, apalagi berlari<br />
Karena kau tahu?<br />
Semakin aku berlari,<br />
bayanganmu akan semakin mengejarku<br />
<br />
Aku masih di sini,<br />
Hanya tak menggenggam lagi<br />
Karena bukankah semakin kau genggam,<br />
semakin hancurlah ia?<br />
<br />
Aku masih di sini,<br />
Hanya mencoba biasa<br />
Karena semakin ku coba lupa,<br />
luka ini kian menganga<br />
<br />
Aku masih di sini,<br />
Hanya tidak berharap<br />
Karena aku tahu,<br />
itulah sumber kekecewaan<br />
<br />
Aku masih di sini,<br />
Tak menunggu, tapi tak jua berpaling<br />
Hanya menikmati rindu,<br />
dan menyenandungkannya dalam alunan doa<br />
<br />
Aku masih di sini,<br />
Tapi entah sampai kapan.<br />
Kutitipkan hatiku pada yang berkuasa atasnya.</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-48384304081913245202014-05-28T20:56:00.000+07:002014-05-28T20:56:24.618+07:00Dihujani Kenangan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Eeeeettts, udah ga pernah muncul, sekalinya muncul judulnya alay-alay galau melow gimanaaa gituuuuu -,-</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ampuuunn qaqaaa, emang lagi galau sih :( dikit tapi dikiit kook seriusan deh dikit banget..</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Yaaah, setelah berbulan-bulan lamanya blog ini dianggurkan akhirnya aku datang lagi :) Mumpung ada waktu nih, jadi boleh lah yaaa coret-coret sedikit di sini hehe</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Kemarin timeline twitter, line, facebook dipenuhi dengan ucapan syukur dan euforia pemenang SNMPTN tahun ini. Ya, adik-adik kelas 12 SMA yg berhasil diterima di perguruan tinggi negeri pilihannya tanpa harus mengikuti rentetan tes lagi. Dan itulah sumber kegalauankuchiks :'(</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Malam kemarin mengingatkanku pada memori setahun silam, saat aku berada di posisi yang sama dengan mereka sekarang ini. Aku gagal di sana saudara-saudara, dan kemudian diikuti kegagalan di jalur satunya lagi, yang merubah 180 derajat haluanku hingga akhirnya sekarang di sini, menjalani hari-hari baru di luar rencana awal.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Menyesal? Ya</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Marah? Ya</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sedih? Ya</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan terkadang masih sering mengutuk diri sendiri dan berandai-andai untuk kembali ke masa lalu.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Nyesek, nyesek banget. Apalagi tiap membuka berkas-berkas yang menceritakan target dan rencanaku yang dulu, yang sudah tersusun rapi, dengan mimpi yang tinggi nan membara. Ditambah lagi ketika mendengar dan melihat cerita dari mereka yang berlari di sana, rasanya ingin sekali berteriak dan kembali bersama mereka.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Yaa, tapi mau bagaimana lagi? Karena itu salahku sendiri, dan untuk ke sinipun adalah keputusanku sendiri. Karenaku yang terlalu pengecut memperjuangkan itu semua.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Berbulan-bulan di sini memang masih belum bisa membuatku <i>move on</i> sepenuhnya, tapi yang kutahu, ini jalan yang telah kupilih dan harus kupertanggungjawabkan nantinya. Hanya bagaimana jalan ini tetap mengantarkanku pada karya yang tak kalah dari mereka. Karena hanya jalanku yang berubah, bukan cita-citaku</div>
</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-27061561526158831972014-01-20T08:29:00.001+07:002014-01-20T08:29:45.018+07:00Nanti,<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
Hujan</div>
<div class="MsoNormal">
Ya, di sini hujan</div>
<div class="MsoNormal">
Bagaimana dengan di sana? Apakah angin turut membawa rinduku
bersama hujan?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dingin, dingin sekali</div>
<div class="MsoNormal">
Di sini dingin bahkan sampai menggigil</div>
<div class="MsoNormal">
Bagaimana denganmu di sana? Apakah dingin juga merasuk
memelukmu?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kuharap rinduku turut terbawa angin dan jatuh membasahimu
seperti hujan</div>
<div class="MsoNormal">
Namun tidak, aku tak berharap dingin memelukmu di sana,</div>
<div class="MsoNormal">
Melainkan aku yang akan mendekapmu,</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Nanti…</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-12472285083854453982013-12-10T06:56:00.000+07:002013-12-10T06:56:48.615+07:00Bersyukurlah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bersyukur<br />
<div>
Hal yang sangat mudah untuk dilakukan, tak mengeluarkan biaya malah berjuta manfaatnya</div>
<div>
Kecil, muda, tua</div>
<div>
Laki-laki dan perempuan</div>
<div>
Kaya maupun miskin</div>
<div>
Semua orang dapat melakukannya</div>
<div>
"sebenarnya" sih..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi dasar manusia</div>
<div>
Memang dasar manusia</div>
<div>
Nikmat begitu banyak tak sedikitpun syukur terucap</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Waktu yang terus bersamanya,</div>
<div>
Sehat yang senantiasa menyelimutinya,</div>
<div>
Keluarga yang selalu menemaninya,</div>
<div>
Kehidupan yang dapat mencukupinya,</div>
<div>
Tuhan yg tak pernah lelah mengasihinya,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jangankan disyukuri,</div>
<div>
Mengingat saja ia tak sempat</div>
<div>
Entah jika nanti hilang tak bersisa</div>
<div>
Yang ada sesal</div>
<div>
Mungkin tak bisa terima</div>
<div>
<br /></div>
<div>
- Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? -</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-47832508028387640942013-10-26T16:19:00.000+07:002013-10-26T16:19:10.168+07:00Saatnya Mereview Berita ;)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yak, kali ini saya akan mengajak
anda-anda semua untuk mereview berita dari 3 situs berita yang cukup bertaring.
Mau tahu lebih jelasnya? Scroll ke bawah terus ;)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya sengaja mengambil contoh
dengan tragedi yang sama, jadi bisa lebih spesifik bagaimana mereview dan
membandingkannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Contoh pertama saya ambil dari
situs detik.com yang bertanggal 23 Oktober 2013,</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #999999; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rabu, 23/10/2013 21:04
WIB<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Zx9pVaPuUmpjV5XR95u074JE8hMuLztIKCn1TxsUYuy5GgdV8zyYC07FrZeJolAbk5X9hIftQEo-avvoTCo6NpMHCfuDJgmyADrYuNcsl0gUoYmtpVTNBwz1U6PW_PInsR2AemCB46CY/s1600/as.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Zx9pVaPuUmpjV5XR95u074JE8hMuLztIKCn1TxsUYuy5GgdV8zyYC07FrZeJolAbk5X9hIftQEo-avvoTCo6NpMHCfuDJgmyADrYuNcsl0gUoYmtpVTNBwz1U6PW_PInsR2AemCB46CY/s320/as.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berita yang disajikan oleh
detiknews ini cukup singkat. Penulis juga sudah menggunakan prinsip piramida
terbalik, yaitu menempatkan inti berita pada awal berita sehingga pembaca dapat
segera mengetahui isi atau informasi
yang akan disampaikan. Namun berita ini juga kurang jelas karena 5W+1Hnya tidak
lengkap. Berita ini tidak memberitahukan dengan jelas “kapan” terjadinya
kecelakaan tersebut, Selain itu, penulis tidak menggunakan prinsip cover both
side, karena penulis hanya menampilkan pernyataan petugas TMC Polda Metro Jaya,
dan pernyataan itupun kurang mendetail. Penulis tidak menyertakan keterangan
dari pihak-pihak lain yang mungkin terkait. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berita yang kedua saya ambil dari
situs tribunnews.com, langsung saja check it out! <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixg5r3ZqB0xH297bzYpPrhyphenhyphen97a60FYfhB5VRzIaEzDGyuE5t5KC5__INr2XKf3I9jNgmk9NgSw1sGMhFWRaZ_NfMPu4r1gv3HcQj-AARNR_C0ZLFhmJN5Owcdy1cd952WVotfHsoZLwr6r/s1600/kkk.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixg5r3ZqB0xH297bzYpPrhyphenhyphen97a60FYfhB5VRzIaEzDGyuE5t5KC5__INr2XKf3I9jNgmk9NgSw1sGMhFWRaZ_NfMPu4r1gv3HcQj-AARNR_C0ZLFhmJN5Owcdy1cd952WVotfHsoZLwr6r/s320/kkk.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIf0qaCMt0Q-wFM8KbLVmckM4w4xDw0CY1Q6klcSP2YEKP3aqt86Q2QSB4rKdUL1NV0sjEzPjnffvUyXZ4Vqec1GoQwGpoin0FjrpC2YnTZOg6kzdKM2cLXTf88SBDJDi36KW1g54w6mwp/s1600/kkkk.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIf0qaCMt0Q-wFM8KbLVmckM4w4xDw0CY1Q6klcSP2YEKP3aqt86Q2QSB4rKdUL1NV0sjEzPjnffvUyXZ4Vqec1GoQwGpoin0FjrpC2YnTZOg6kzdKM2cLXTf88SBDJDi36KW1g54w6mwp/s320/kkkk.png" width="262" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM0QvbsEqFiBWN7l5FB_lKy4G1vN8uN_F1_YrIBvUMNZF8CrZ8RCCer41G5BK4srs9TmoLGDmuqP2wO-xdnT_k5LfAnNItK9PzOUE3-emelU-wsol445IlEyL9fKl9c3YM1hT7yxQFpiMd/s1600/kk.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="121" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM0QvbsEqFiBWN7l5FB_lKy4G1vN8uN_F1_YrIBvUMNZF8CrZ8RCCer41G5BK4srs9TmoLGDmuqP2wO-xdnT_k5LfAnNItK9PzOUE3-emelU-wsol445IlEyL9fKl9c3YM1hT7yxQFpiMd/s320/kk.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari sini kita bisa segera
mengetahui inti berita yang akan disampaikan, yaitu adanya tragedi tabrak lari
yang menewaskan seorang wanita tua. Itu artinya penulis berita ini sudah
menggunakan prinsip piramida terbalik yang menampilkan inti berita pada awal
penulisan. Isinya juga lebih jelas dan terupdate. Penulis juga memperhatikan
5W+1H khususnya How, yang menjelaskan jalan cerita terjadinya tragedi tersebut.
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berita yang terakhir adalah
berita berasal dari situs tempo.co tentunya dengan inti berita yang sama.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZeEpO2bkRMIVHw4gnvdeWw7sjsXHhCKIPTxtmJNGNZLekWnE9d2ywehU8nimOO1x7UDN8cHKE2o405whU2F5Hf5fBewHPWDz_h3ZAZguUGu8HVbvBV0jmxqNggPu4qLTS0tFYwjo8euC6/s1600/sd.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZeEpO2bkRMIVHw4gnvdeWw7sjsXHhCKIPTxtmJNGNZLekWnE9d2ywehU8nimOO1x7UDN8cHKE2o405whU2F5Hf5fBewHPWDz_h3ZAZguUGu8HVbvBV0jmxqNggPu4qLTS0tFYwjo8euC6/s320/sd.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisopUVdu1ojr5HuSkECIArwA6u77E1w2UN0yme2Tn4xS7vlc6DstY5Vt06VxSri93Rpj2VAz3O2HlEXAY7wgmlTPWggHcCf8nof6rfv5QtidHSbUCOes24Tb11G-6Ez7VB6i0xvSWZdZVi/s1600/xcx.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisopUVdu1ojr5HuSkECIArwA6u77E1w2UN0yme2Tn4xS7vlc6DstY5Vt06VxSri93Rpj2VAz3O2HlEXAY7wgmlTPWggHcCf8nof6rfv5QtidHSbUCOes24Tb11G-6Ez7VB6i0xvSWZdZVi/s320/xcx.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berbeda dengan berita-berita
sebelumnya, berita dari tempo.co ini lebih panjang dan memuat informasi yang
lebih jelas dan mendetail. Prinsip Piramida terbalik juga sudah diterapkan,
jalan cerita tragedy juga dijelaskan secara rinci yang langsung didapat dari
narasumbernya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
KESIMPULAN:</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari ketiga berita ini, yang
lebih baik untuk dijadikan contoh adalah berita dari tempo.co , karena
informasi yang diberikan lebih mendetail dan terupdate. Penulis memberikan
berita yang tidak setengah-setengah dan jelas meskipun waktu penulisannya hanya
berselisisih beberapa jam dari kejadian. Tetapi jika ditinjau dari judul, saya
lebih condong ke tribunnews karena pemilihan ketanya lebih menarik pembaca.</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-33336734643674983402013-10-21T11:49:00.000+07:002013-10-21T11:49:16.443+07:00Hasil Bosan di Kelas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Inilah yang terjadi ketika saya dilanda kebosanan yang sangat parah di kelas selama kuliah berlangsung,.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Jelek sih, maklum laaah masih pamula hehe..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Yang menjadi obyek sket ini adalah teman-teman sekelas yang berada di depan saya.. ^^</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdVFfoaVpalBfksQUc4a4c7eMT0McdGC1LHwnBbDHTIhxW6fUS4rqs0rbudVnzofiR0M1I9yaaz1kcWMJ-5CAj-okVz1UmgnAQUrruQ1wjScmKbb1Gt-xqIgoT4N60Xrs4yo3o29lseeB/s1600/Scan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdVFfoaVpalBfksQUc4a4c7eMT0McdGC1LHwnBbDHTIhxW6fUS4rqs0rbudVnzofiR0M1I9yaaz1kcWMJ-5CAj-okVz1UmgnAQUrruQ1wjScmKbb1Gt-xqIgoT4N60Xrs4yo3o29lseeB/s400/Scan.jpg" width="333" /></a></div>
<br /></div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-13398669312546604532013-10-17T20:27:00.002+07:002013-10-17T20:27:23.089+07:00Sekilas tentang Dunia Pers<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekilas tentang Dunia Pers<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jurnalistik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
adalah hal-hal yang berhubungan dengan kewartawanan, sedangkan <b>jurnalisme</b> adalah kegiatannya, yaitu
kegiatan menperoleh, mengolah, menyajikan serta menyebarluaskan berita atau
informasi kepada khalayak umum. Informasi terebut bisa dalam bentuk berita, <b>feature</b> yang merupakan hasil peliputan
mengenai suatu objek yang lebih fleksibel karena tidak selalu terikat dengan 5W
+ 1H dan waktu, atau dalam bentuk essay. <b>Essay</b>
sendiri merupakan tulisan yang menggambarkan gagasan atau ide dari seseorang
untuk menjelaskan kecenderungan tertentu terhadap sesuatu tetapi yang belum
mendapatkan pembuktian atau yang bisa disebut <b>opini</b>. Bisa dibilang, bahwa jurnalisme adalah kata sifatnya,
sedangkan jurnalistik adalah kegiatannya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
menulis berita, ada prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dan dijalankan di
antaranya adalah cover both side dan menggunakan piramida terbalik. <b>Cover both side</b> adalah menampilkan 2
sisi dalam pemberitaan, seorang penulis berita tidak boleh memihak salah satu
dari objek penulisannya, melainkan mereka harus netral dan adil terhadap semua
objek. Sedangkan <b>piramida terbalik</b>
adalah konsep atau pola dalam penulisan berita yaitu informasi yang paling
penting disajikan di awal (5W), kemudian disusul oleh info-info yang kurang
penting sampai yang tidak penting. Pola seperti ini dimaksudkan agar pembaca
dapat segera mengetahui inti berita yang disajikan. Dua prinsip tersebut dapat
membantu para jurnalis untuk menyajikan berita yang <b>aktual</b> atau baru saja terjadi, selalu update dan terpercaya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-28668506172065625442013-10-10T23:11:00.002+07:002013-10-10T23:12:31.112+07:00Remaja: Semakin Dilarang, Semakin Tertantang ??!?!?!?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sebagai seorang remaja yang masih labil dan memiliki idealisme plus rasa ingin tahu yang tinggi, mungkin judul di atas sangat tepat!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jiwa-jiwa remaja memang mudah sekali tertantang, bahkan terkadang mereka bisa bertindak terlalu nekat. Terlebih jika mendapat tekanan atau larangan akan sesuatu yang dikehendakinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukannya menuruti, mereka malah semakin penasaran. Karena yang ada di pikiran mereka justru,</div>
<div style="text-align: justify;">
"Mengapa aku dilarang?" "Pasti ada sesuatu yang disembunyikan" "Sepertinya asyik jika dicoba"</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan pikiran-pikiran tersebutlah yang akan memacu mereka untuk melakukan pelanggaran. Mereka merasa hebat dan menemukan tantangan tersendiri ketika berani mengambil resiko karena melanggara larangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor lain yang juga mendukung disebabkan oleh lingkungan di sekitar remaja. Ketika remaja mendapat sebuah larangan, ia akan mencoba mencari kesamaan <i>nasib</i> pada teman-teman di lingkungannya. Jika mayoritas temannya bernasib sama, dia akan lebih bisa menerima dan kemungkinan untk melakukan pelanggaran akan lebih sedikit. Begitupun sebaliknya, jika mayoritas temannya justru didukung dan tak dilarang sama sekali, dorongan untuk melanggar akan semakin besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaiknya, para orang tua tidak terlalu mengekang anaknya yang berada dalam tahap remaja. Mengontrol itu perlu, asalkan tak berlebihan. Orang tua juga perlu menyadari bahwa anak mereka bukan "anak kecil" lagi, remaja juga butuh kepercayaan dari orangtuanya dalam melakukan hal-hal yang juga dilakukan teman-temannya selama itu tidak melanggar norma. Jika orang tua memang harus melarang pun, hendaknya didasarkan pada alasan yang jelas dan obyektif, yang kemudian didiskusikan kepada sang anak dengan pendekatan yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi remaja, cobalah untuk "mencari" dahulu sebelum melanggar. Jika perlu, kritisi larangan-larangan orang tua yang menurut kalian berlebihan, tetapi tetap dengan etika yang baik dan santun. Tanamkan juga kesadaran bahwa larangan mereka pasti untuk kebaikan kita juga, Tak ada orangtua yang menginginkan keburukan bagi anaknya, bukan?</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-7782224092701380522013-10-03T23:02:00.000+07:002013-10-03T23:02:48.125+07:00HARI TERAKHIR DINAMIKA STAN 2013<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
DINAMIKA - Studi Perdana Memasuki Kampus STAN 2013..<br />
<br />
Masa-masa awal di kampus Ali Wardhana, walaupun hanya seminggu terhitung dari pra-dinamika (22 September 2013) hingga dinamika (23-27 September 2013) dengan closing ceremony yang W A W!<br />
Kebersamaan, tawa, tangis, perjuangan, lelah, dan semuanya berbaur menjadi satu. Meski baru beberapa hari, meski berbeda asal dan kepribadian. Utamanya di kelompok tercinta, 24 Gugus Miangas. Mewarnai hari dan membuat Dinamika berakhir lebih cepat dari realitanya.<br />
<br />
Tentunya yang paling berkesan adalah saat-saat terakhir, puncak evaluasi. Tapi sayangnya, say tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata, saking terbawanya dengan suasana. Hehe, ;)<br />
Intinya, setelah kami senang-senang dan refreshing sebentar, ada kakak-kakak dari panitia yang membuat kami kembali tegang. Sangat tegang hingga akhirnya sempat terjadi keributan yang tentunya diakhiri dengan perdamaian semua pihak. Saling berjabat tangan, berangkulan, memeluk satu sama lain dengan erat, tertawa bersama, bernyanyi bersama, loncat-loncat kegirangan, bangga mengalunkan lagu-lagu pengantar kami mahasiswa STAN. Percik-percik air turut mewarnai sore kami saat itu, bukaaan bukan hujaaan. Tetapi air yang dibawa para maba dan miba sebagai bahan kelengkapan dinamika. Hujan buatan maba dan miba berhasil membbuat Student Center semakin membahana, kereeen! :D<br />
<br />
Yang tak kalah kerennya, adalah saat-saat closing ceremony yang dilaksanakan malamnya. Berbagai penampilan disajikan dari kami -maba dan miba- untuk kami pula, tentunya juga untuk kakak-kakak, lembaga dan semua yang terlibat dalam dinamika 2013. Yang ditutup dengan pemadaman lampu Student Center dan sekitarnya. Kami hanya membawa satu batang lilin, berjalan ke luar halaman Student Center, mencari dan HARUS menemukan teman-teman sekelompok yang terpisah di kegelapan malam. Setelah semua anggota kelompok berkumpul, kami menerbangkan lampion yang dibakar dengan api lilin-lilin kami, yang di dalamnya berisikan harapan-harapan kami. Sedih sih, karena saat penerbangan lampion, lampion kelompok kami <strike>tersangkut</strike> di pohon. Oke ga perlu diulang kan biar lebih jelas? -,- Yaa begitulah.. Maba-maba kelompok kami bergotong royong mengusahakan segala cara agar lampion kami dapat terbang kembali, menari bebas di lautan malam dengan cahayanya, membawa harapan-harapan kami setinggi mungkin, mereka beramai-ramai menggoyangkan pohon, hingga sang lampion terbebas dan kembali terbang.. Tapi ga jadi, :( Karena justru di saat-saat seperti itu api lampionnya mati. :'(<br />
<br />
"Yaaaaaaaaaaaaaaaaaah...." Begitulah desah kecewa kami yang hanya bisa menatap lampion itu dari bawah. Tak perlu menunggu waktu lama, Kak Tegar, mentor kami yang pualiiiiing dalam segala hal. Palig buaik, paling pengertian, yang menemani kami sejak pra dinamika sampai hari terakhir penutupan, sampai elkam fest sehari setelahnya, sampai kemarin sewakt membagikan buku, dan sampai kapanpun yang akan selalu teringat dalam memori kami masing-masing. Kak Tegar langsung bergegas entah menuju ke mana, tapi yang jelas ia kembali dengan lampion baru. Sambil terengah ia berkata, "Selalu ada harapan ke-dua!" Dengan tawanya yang khas, ia mampu membuat kami kembali bersemangat dan antusias menerbangkan lampion ke dua kami. Kembali terbang dan akhirnya tak terjatuh lagi, membawa harapan dan doa kami jauuuuh tinggi ke angkasa :)<br />
<br />
Mengutip judul album memori-memori kami dari facebook teman,<br />
"Best Team and Ospek Ever" kali ini akan saya sajikan sedikiiit, sedikit saja cuplikan closing ceremony DINAMIKA STAN 2013<br />
<br />
Yukk check it out --><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/993039_3468135838237_919014613_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/993039_3468135838237_919014613_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pose dulu sebelum nerbangin lampion ^^</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1380024_3468144198446_2027092638_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1380024_3468144198446_2027092638_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">penerbangan lampion</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1234466_3468145438477_42605392_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1234466_3468145438477_42605392_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/1378891_3468147958540_809351018_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/1378891_3468147958540_809351018_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/599336_3468150598606_1491301348_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/599336_3468150598606_1491301348_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/945833_3468151318624_2057328027_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/945833_3468151318624_2057328027_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1379214_3468152318649_135656606_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1379214_3468152318649_135656606_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1380680_3468153198671_572055538_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1380680_3468153198671_572055538_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/1235238_3468153358675_429227486_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/1235238_3468153358675_429227486_n.jpg" width="320" /></a></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1380086_3468144998466_1895216280_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="425" src="https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1380086_3468144998466_1895216280_n.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kami sekelompok :D</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1381739_3468145638482_299991501_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1381739_3468145638482_299991501_n.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ini yang lebih jelas :p<br /></td></tr>
</tbody></table>
<a href="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/1238825_3468143998441_1441285416_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/1238825_3468143998441_1441285416_n.jpg" width="320" /></a></div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-22944971353258039192013-10-03T21:36:00.000+07:002013-10-06T11:49:13.535+07:00Here I am, Bintaro - Tangerang SelatanHere I am..<br />
<br />
Setelah mengalami berbagai pergolakan, tibalah aku di sini. Tempat yang dulu aku inginkan, lalu tak lagi, dan sekarang harus bertahan di sini.<br />
<br />
Ngapain di Bintaro?<br />
*Dibuka dengan ketawa setan* Hahahaha, :D Ngapain yaaaaaaa? :o<br />
Yak setelah beberapa hal yang terjadi, silih berganti mengisi hari, beberapa bulan terluntang-lantung hingga akhirya sebuah keputusan, hasil nyata dari usaha dan doa, yang berawal dari sebuah perdebatan, kegagalan, kekecewaan, dan kebimbangan.. Sampailah aku pada titik yang mengantarkanku memasuki gerbang kehidupan yang baru. Memulai detik-detik yang belum pernah kulalui di tanah orang.<br />
<br />
Di sinilah aku, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-7950854694283032532013-08-18T11:22:00.003+07:002013-08-18T11:25:00.067+07:00My Favourite Song "The Beginning"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Awalnya bosen banget sama lagu ini karena setiap hari, jam menit detik adik pasti memutar lagu ini dengan volume yang cukup besar! Ditambah lagi dengan banyak lirik yang ga dimengerti karena berbahasa Inggris dan Jepang.<br />
<br />
Tapi memang benar, jika terlalu membenci sesuatu suatu naat nanti kamu pasti akan menyukainya. Dan itulah yang terjadi padaku. Langsung deh seketika ngefans banget sama lagu ini. Lumayan nge-rock, liriknya dalem jugaaa meskipun sampe sekarang belum sepenuhnya hafal sih hehe..<br />
<br />
Mau tau liriknyaaa? Yuk check this out<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Just give me a reason</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">To keep my heart beating</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Don't worry it's safe, right here in my arms</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">As the world falls apart around as</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">All we can do is hold on, hold on</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Take my hand</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">And bring me back</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">I risk everything if it's for you</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">I whisper into the night</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Telling me it's not my time and don't give up</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">I've never stood up before this time</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Demo yuzurenai mono itta kono te wo hakasakai</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">SO STAND UP!! STAND UP!! (just gotta keep on running)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">WAKE UP!! WAKE UP!! (just tell me how I can)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">NEVER GIVE UP!!</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">KANASHIMI TO SETSUNASA</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Just tell me why baby</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">They might call me crazy</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">For saying I'll fight until there is no more</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Fureri wo fukuda senkougakkou wa kakkakiteki shoudou</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Blinde, I can't see the end</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">So where do I begin?</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Say another word, I can't hear you</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">The silence between us</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Nanimo nai you ni utsuteru dake</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">I take this chance that I make you mine</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Tada kakusenai mono kattate yori misekakete</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">SO STAND UP!! STAND UP!! (just gotta keep on running)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">WAKE UP!! WAKE UP!! (just tell me how I can)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">NEVER GIVE UP!!</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">KANASHIMI TO SETSUNASA</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Just give me a reason</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">To keep my heart beating</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Don't worry it's safe, right here in my arms</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Kudaketenaide saite jita kono omoi wa</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">So blinded I can't see the end</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Look how far we made it</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">The pain I can't escape it</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: red;">Kono mamajya mada owarase koto wa dekinai deshou nandou</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Kutabarisou demo kuchi hateyou tomo wariwanaisa</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: red;">So where do I begin?</span><br />
<span style="background-color: white; color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: red; font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Nigirishimeta ushinawanu youni to </span><br />
<span style="background-color: white; color: red; font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Te wo hirogereba koboreochisou de </span><br />
<span style="background-color: white; color: red; font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Ushinau mono nado nakatta hibino dasei wo sutete…kimi wo </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Just tell me why baby</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">They might call me crazy</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">For saying I'll fight until there is no more</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Fureri wo fukuda senkougakkou wa kakkakiteki shoudou</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Blinded, I can't see the end</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">So where do I begin?</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Look how far we made it</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">The pain I can't escape it</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: red;">Kono mamajya mada owarase koto wa dekinai deshou nandou</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Kutabarisou demo kuchi hateyou tomo wariwanaisa</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;">We finally begin</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br /></div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-21254234653789587872013-08-18T10:37:00.000+07:002013-10-07T19:19:04.683+07:00Pilihan dan Memilih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sepertinya sudah lama banget ga nulis di sini, hehe sebenernya pingin se pingin banget malah banyak yang ingin disampaikan, tapi entahlah terasa begitu sulit menguraikannya. Memang yang namanya keiasaan ya kebiasaan, semakin lama ga dilakuin yaaaa isa jadi malah lupa gimana caranya ngelakuin hal itu lg :/<br />
<br />
Setelah menjalani masa transisi (Pelajar-Mahasiwa) yang cukup lama kurang lebih 4 bulan, kini tibalah saatnya untuk kembali mengarungi kehidupan keras yang baru saja akan di mulai hahaha *evil laugh. Masa transisi ini tentunya mengukir banyak sekali hal tak terlupakan, momen-momen kegalauan, kekecewaan, kejenuhan, kemarahan, penentuan, perjuangan dan momen-momen lainnya.<br />
<br />
Kecewa, karena beberapa target dan rencana yg sudah tersusun gagal tercapai..<br />
Galau, karena entah bagaimana menambal kegagalan itu...<br />
Jenuh, karena harus terjebak dan tak segera bertemu dengan jalan keluar yang menenangkan...<br />
Marah, karena semua bertolak dan memalingkan muka atas apa yang terjadi..<br />
<br />
Hingga akhirnya harus memilih, dilematis yang sangatsangatsangatsangat *kebanyakan sangat nih* menyiksa. Tetap pada pilihan atau melunakkan diri dan mencari jalan lain?<br />
<br />
Dan ternyata, jalan yang terbuka adalah jalan lain, bukan jalan yang ingin kulalui, tapi harus kulalui. Haruskah? Benarkah? Terkadang berbagai pertanyaan yang melemahkan selalu datang, seakan mengejekku yang tak mau memperjuangkan apa yang kuinginkan.<br />
<br />
Mungkin "kecupuanku" terlihat sangat mencolok di sini. Tapi inilah aku, dengan pilihanku. Sesekali pernah marah atas faktor-faktor yang mendorongku untuk memilih, tapi seseorang menyadarkan bahwa apa yang kujalani sekarang adalah pilihanku. Freewillku. Kehendakku. Dan jika aku harus marah satu-satunya yang berhak mendapat amarah itu adalah diriku sendiri.<br />
<br />
Tapi satu hal yang masih dan insyaallah akan selalu kupegang. Aku masih dengan cita-citaku, tapi mungkin dengan alat yg berbeda.</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-58995910364419074612013-06-13T13:16:00.000+07:002013-06-13T13:16:39.118+07:00Rindu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sudah berbulan-bulan lamanya aku menganggurkanmu,<br />
Mengabaikan jutaan kata yang seharusnya terangkai menjadi puluhan kisah,<br />
Lama, lama sudah tak kumainkan kotak-kotak kecil ini tuk mengisi lembar-lembar kosong yang menunggu,<br />
Tak juga pernah kucoba meliuk-liukkan pena, membuatnya bergoyang bebas menarikan cerita<br />
<br />
Begitu lama, hingga rindu hadir dan menyesakkan dada<br />
Rindu akan ekspresi-ekspresi liar yang terpancar dari sederet abjad<br />
Rindu akan sensasi-sensasi nikmat ketika ide mengalir dalam rentetan kata<br />
Rindu, rindu yang teramat dalam, yang terus saja memaksa tuk kembali<br />
<br />
...............<br />
<br />
Hey, kini aku kembali!<br />
Kucoba warnai lembaranmu yang kusam,<br />
Lihatlah! Kini kucoba warnai dengan kisahku<br />
Kumainkan lagi kotak-kotak kecil ini,<br />
kumainkan lagi walau mungkin alunannya tak seindah dulu<br />
<br />
Aku datang!<br />
Aku datang tuk kembali menggoyangkan pena,<br />
Walau mungkin sesekali ia terjatuh dalam tariannya,<br />
<br />
Aku datang!<br />
Aku datang membawa cerita,<br />
Mengalirkan buah pikiran dalam kata<br />
Merangkai sederet abjad yang memancarkan ekspresi-ekspresi liarnya.<br />
<br />
.............<br />
<br />
Surabaya, 13 Juni 2013</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-31838583919706391622013-04-09T17:04:00.000+07:002013-04-09T17:10:41.012+07:00Cerpen Iseng<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Mataku terpaksa bertahan lagi, kuhabiskan tetes terakhir dari gelas kopi kesepuluh yg menemani penantianku.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
"Teng.. Teng.." Kentungan penjaga malam menunjukkan pukul 2 dini hari. Hari sudah berganti, waktu terus berlari, namun penantianku belum usai.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
"Jangan pergi.. Jangan tinggalkan aku sendiri.'' Ingin sekali aku berteriak di telinganya, meraung-raung di hadapannya, lantas menarik dan menahannya agar ia tetap di sini. Tapi urung, suaraku tiba-tiba saja tercekat. Aku tersenyum dalam kepura-puraan, menganggukan kepala ketika ia mencium kedua tanganku dan berjanji akan kembali. Sungguh aku tak kuasa mengubur mimpi yg telah diukirnya sejak lama hanya karena keegoisanku. Ia pergi dengan separuh hatiku yang turut bersamanya. Tak kulepas pandanganku walau hanya satu menit, bahkan hingga sosoknya telah hilang di ujung kelokan itu.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Sejak kepergiannya, tinggallah aku seorang diri. Hidup tak lagi menyenangkan, tak lagi berwarna seperti dulu. Hanya hitam dan hitam, seperti halnya hanya aku dan aku. Sejak saat itu pula kulalui hari-hariku dengan menanti.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Terkadang bayangnya masih sering menemaniku, bersama senyumnya yang selalu mengingatkanku bahwa ia akan kembali, pasti kembali.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Sepertinya mataku sudah mulai terbiasa, malah sekarang dengan asyiknya mereka menikmati visualisasi dari kenangan-kenangan masa lalu yang muncul dengan sendirinya. Hingga adzan Shubuh pun berkumandang, bersahut-sahutan membuyarkan tontonan nostalgiaku.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Aku mencoba memenuhi panggilan itu, menemui dan bertanya padaNya, ''Sampai kapan aku harus menanti?.''</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Tp tetap saja tak ada jawaban, semenjak perpisahan itu, hingga detik ini aku tak pernah mendapat kejelasan akan penantianku. Kuputuskan untuk tetap saja menanti, berdiri mengintip di balik jendela. Agar ketika laki-laki itu datang, aku bisa memberinya sebuah kejutan sederhana.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
“Assalamualaikum.” Itu suara perempuan. Berarti, penantianku masih saja belum usai. Aku melihat sebuah jam kuno yg masih menempel d dinding kusam rumahku. </div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Pukul tujuh pagi! Perempuan berwajah cantik itu selalu datang kemari pukul tujuh pagi, menyempatkan sepersekian waktunya hanya untuk mengirimiku sepaket makanan. Aku sudah melarangnya, berkali-kali malah. Tapi kekerasan kepalanya tak mau menggubris, tak seharipun ia lewatkan tanpa mengirimiku makanan-makanan seperti ini, sejak sehari setelah perpisahan itu. Dan seperti biasa, aku tak menyentuh makanan-makanan enak itu walau hanya sesuap. Aku hanya ingin melanjutkan penantianku.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Panggilan Tuhan periode kedua untuk hari ini datang lagi. Kembali aku mencoba menemuiNya, menanyakan kembali, “Berapa lama lagi aku harus menanti?” Aku sudah tak seperti dulu lagi. Tubuh tuaku semakin ringkih dengan penantian bertahun2 yang belum juga berujung. Mataku sudah tak mau lagi dipaksa bertahan. Mataku telah berkhianat. Begitu teganya mereka menutup, melupakan penantian panjangku.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Rumahku dipenuhi orang, beberapa dari mereka bahkan menangis.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
“Ada apa ini? Mengapa ramai sekali?'' Aku masih terbata dlm merangkai kalimat.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Perempuan yang sedari tadi menggoncangkan tubuhku sekarang malah memelukku dalam tangisnya.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
''Syukurlah, kami semua mengira malaikat maut baru saja menunaikan tugasnya.'' Air matanya berubah menjadi sebuah senyum kelegaan, diikuti senyum kerumunan orang-orang yang mulai meninggalkan rumahku. Perempuan itu masih tetap tersenyum menatapku, ia berceloteh panjang lebar mengenai kepanikannya melihatku terbaring dalam balutan mukena. Ia mengira aku telah mati, padahal aku hanya mengistirahatkan mataku sejenak, agar penantianku bisa dimulai kembali malam ini.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Perempuan itu adalah perempuan berwajah cantik, yang hanya tersenyum melihat kiriman makanannya tadi pagi tak tersentuh sedikitpun olehku. Lalu ia berpaling, mengambil tasnya dan pergi meninggalkanku.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Perempuan cantik itu kembali dngan sepiring bubur di tangannya. Disuapkan sedikit demi sedikit bubur panas itu walau mulutku enggan menerimanya. </div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Adzan terakhir untuk hari ini sudah terdengar, dan perempuan cantik itu masih di sini menemaniku</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
''Ayo kita shalat dulu.'' Ajaknya sambil menggamit lenganku.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Seperti biasa, aku selalu bertanya dalam doaku, ''Sampai kapan penantian ini berakhir?'' Aku melirik perempuan berwajah cantik itu, ia masih tenggelam dalam doanya. Apakah dalam doanya ia juga selalu bertanya sepertiku? Karena kutahu ia pun menanti sepertiku. Tanpa kusadari, ia balik menatapku, namun dengan tersenyum.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Ia mengajakku tuk kembali menanti di beranda rumah mungilku. Kami duduk dalam diam, menggali memori masa lalu bersama lelaki yang sama-sama meninggalkan kami tujuh tahun yang lalu.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
''Apakah laki-laki itu sudah melupakanku? Apakah laki-laki itu sudah melupakan kami? Apakah laki-laki itu tertahan oleh perempuan lain di luar sana? Bagaimana mungkin? Perempuan di sampingku ini sudah lebih dari cukup untuk memikatnya. Apakah mungkin laki-lakiku tak kembali hanya demi perempuan lain lagi?'' Pikiranku berkecamuk sndiri.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Kulihat perempuan cantik di sampingku, matanya masih menerawang jalanan yang gelap, mencoba mencari-cari sosok yang dinanti-nantinya, sosok laki-laki yang juga kunanti. Perempuan itu menoleh padaku, mengukir senyum manisnya, lalu kembali menatap jalanan.</div>
<div style="background-color: color: #; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
Aaaah, akhirnya mataku memutuskan tuk mengikuti matanya. Kembali dalam penantian panjangku, yang kini ditemani oleh perempuan berwajah cantik di sampingku. Aku mendesah perlahan, ”Pulanglah nak.. Ibu dan calon istrimu masih menanti.”</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-664585453901881822013-03-28T08:41:00.001+07:002013-10-09T20:27:39.641+07:00Kata Remaja tentang Politik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left; text-indent: 1cm;">
<span style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">“Politik”,
satu kata yang sudah menjadi tren masa kini, terutama di Indonesia yang kita
cintai ini. Hampir seluruh lapisan masyarakat tahu, bahkan tak jarang politik
menjadi buah bibir di mana-mana. tetapi, pada kenyataannya hanya segelintir
orang yang benar-benar paham dan mengenal hakikat “politik” yang sesungguhnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Politik
dalam arti luasnya adalah pengaturan urusan masyarakat. Tidak ada yang salah bukan
dengan politik? Yang salah di sini adalah cara pendahulu-pendahulu kita dalam
melaksanakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Di
Indonesia, identitas politik sudah tercemar. Pihak penguasa secara tidak
langsung menanamkan bahwa politik itu korupsi, politik itu menyuap, politik itu
kotor, politik itu rekayasa, politik itu kejam, dan itu-itu lain yang tentunya
mengandung unsur keburukan. Pada akhirnya, paradigma yang seperti itu
mengantarkan kita menjadi masyarakat yang acuh tak acuh terhadap dunia
perpolitikan. Terlebih lagi untuk remaja, pandangan mereka yang salah terhadap
politik, menurunkan kesadaran untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Padahal,
tanpa kita sadari, kehidupan kita secara tidak langsung selalu dipenuhi dengan
politik, bahkan kita sendirilah yang melakukan aksi politik tersebut.
Sesederhana itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Jadi sangat
mustahil jika ada pernyataan yang melarang generasi muda untuk berpartisipasi
di dunia politik, bahkan dalam takaran partisipasi yang sangat minim. Yaitu
peduli terhadap realita dan menjadikannya bahan diskusi sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Politik
dianggap momok dan kutukan yang seharusnya tak boleh disentuh oleh
pemuda-pemudi kita. Generasi-generasi tua menganggap kita –para remaja- masih
anak-anak dan tidak tahu apa-apa tentang politik, apalagi masalah-masalah
politik di Indonesia yang terbilang cukup kompleks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Menurut
saya, justru ketika generasi muda berbicara politik adalah hal yang patut
diacungi jempol, sangat patut dibanggakan. Karena itu artinya, di umur mereka
yang masih muda, mereka masih mempedulikan bangsanya, mereka sudah mempedulikan
masyarakatnya. Merekalah remaja, generasi penerus bangsa ini, mereka pun berhak
menyumbangkan suaranya di dunia politik. Mengapa harus dibatasi? Bukankah itu
adalah suatu kemajuan, karena mereka telah mempersiapkan dirinya untuk ikut
berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang sesungguhnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Remaja identik
dengan ide dan pemikirannya yang masih fresh dan kreatif. Bukankah itu bisa menjadi
sebuah kontribusi awal untuk me-<i>reload </i>ide-ide
tentang politik Indonesia saat ini sehingga menjadi lebih berkembang dan
solutif? Selain itu, jiwa kritis para remaja juga sangat dibutuhkan untuk
melakukan control dan pengawasan terhadap politik pemerintahan negara kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Saya
sendiri awalnya juga memegang paradigma yang salah tentang politik. Bahkan saya
cenderung menghindar, saya terlalu takut untuk terjun di dalamnya. Tetapi di
sisi lain diri saya, saya juga tak jarang melakukan diskusi dengan teman,
mengomentari masalah-masalah Negara yang terkait sangat erat dengan dunia
politik. Setelah itu, saya sadar bahwa berbicara tentang politik dengan usia
kita yang mungkin masih bau kencur di mata orang-orang tua tidaklah salah.
Benar-benar tidak ada yang salah. Bahkan jika mulai sekarang kita bercita-cita,
atau terjun dan berkeimpung secara langsung di dunia politik benar-benar tak
ada salahnya. Malah seharusnya kita berada di barisan terdepan untuk mendukung
mereka, yang tentunya berorientasi membawa masyarakat Indonesia menuju
masyarakat madani. Masyarakat yang lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-30546248783129629312013-03-13T16:54:00.001+07:002013-03-13T16:54:57.484+07:00Surat yang (tak) Tersampaikan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Assalamualaikum Wr. Wb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat ini, kutujukan untuk siapa saja yang pernah kecewa bahkan terluka karenaku. Khususnya, kepada kedua orang tua yang sangat kucintai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku bingung harus memulai dari mana. Entahlah, aku hanya membiarkan semua pikiranku tumpah dan memaksa jemari ini tuk menekan tuts-tuts keyboard ini. Banyak sekali yang ingin kuceritakan langsung pada kalian. Tanpa perantara, berbicara melalui hati. Tapi ah, kurasa aku terlalu pengecut untuk itu semua. Aku hanya takut, tak siap menerima segala konsekuensi di ujung tanduknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku memang masih terlihat kekanak-kanakan. Manjaku masih sering keluar, emosi ini juga masih saja labil. Tapi aku juga sudah cukup umur untuk memilih. Terlebih untuk hidupku sendiri. Karena ini hidupku. Aku yang menjalaninya. Tapi tak berarti bahwa aku mengabaikan kalian. Itu tak benar. Aku peduli. Dan itu sebabnya, sampai detik ini aku masih saja terbayang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin, pilihanku kali ini tak seperti kebanyakan orang. Aku yakin kalian pasti heran, keget, tak percaya, bahkan sampai pada takaran meremehkan. Bukan, bukan hanya kalian. Siapapun yang mendengar pilihanku kali ini, pasti juga akan merasakan hal yang sama. Itulah mengapa aku terlalu takut untuk membuka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi percayalah, aku mulai belajar memilih dengan alasan. Aku mulai belajar memilih dengan pendasaran. Dan aku mulai belajar memilih untuk kebermaknaan. Aku bukan anak kemarin sore yang tiba-tiba jatuh hati pada pandangan pertama dan menentukan pilihan saat itu juga. Tapi tahukah kalian bahwa aku telah melalui proses yang sangat panjang hingga akhirnya aku menemukannya, lalu jatuh dan memantapkan hanya padanya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh, kuakui aku terlalu pengecut untuk urusan ini. Saat aku sudah menjatuhkan sebuah pilihan, lidahku begitu kelu tuk mengatakannya. Aku hanya takut, jika pilihanku akan menghancurkan ekspektasi yang terlanjur kalian terbangkan terlalu tinggi. Aku hanya tak siap, jika kalian berbalik arah dan justru menolakku karena pilihan itu. Padahal, jika tanpa dukungan dan restu dari kalian, aku bisa apa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tak berani meminta, karena aku tahu aku sudah terlalu sering meminta. Aku juga tak berani memohon, karena aku sadar sudah tak terhitung berapa permohonanku yang kalian iyakan. Lantas aku harus apa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masa depanku ada di pilihan ini. Bukan materi yang kuharapkan walau aku yakin aku pasti membutuhkan. Bukan prestis yang kutuju walau terkadang terbesit sedikit pikiran untuk itu. Tapi bukan itu prioritasku. Bukan itu yang menjadi landasan pemilihanku. Aku tahu, paradigma yang sudah tertanam lama sungguh sulit tuk dihapuskan. Tapi apakah aku harus mengorbankan sebuah kebenaran dan cita-cita yang besar hanya untuk paradigma yang salah? Apa harus kukorbankan perjalananku menetapkan pilihan ini hanya untuk mengikuti jalan cerita yang tak mengantarkanku ke tempat yang kutuju?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tolong, katakan padaku bagaimana cara untuk meyakinkan kalian akan pilihanku? Tolong, bantu aku lepas dari ketakutan yang membelengguku. Dan tolong, dukung aku ketika tak ada seorangpun yang berjalan bersamaku.</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-49014404382927138592013-03-13T16:24:00.000+07:002013-10-09T20:28:31.066+07:00Pidato Ujian Praktek<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Assalamualaikum Wr. Wb</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang terhormat,</div>
<div style="text-align: justify;">
Bapak dan ibu guru SMA Negeri 2 Surabaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan yang saya cintai,</div>
<div style="text-align: justify;">
Teman-teman kelas XII SMA Negeri 2 Surabaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmatnyalah kita dapat berkumpul di aula SMA Negeri 2 Surabaya ini dalam acara istighosah dan motivasi bersama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya tujukan kepada bapak dan ibu guru yang berkenan hadir, dan teman-teman kelas XII yang telah mengizinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teman-teman yang saya sayangi,</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak terasa sudah hampir 3 tahun kita menimba ilmu di SMADA yang kita cintai ini. Tak hanya pelajaran di kelas yang kita dapat, tapi lebih dari itu. Persaudaraan, perjuangan, tangis, tawa, yang sebentar lagi hanya akan menjadi memori.</div>
<div style="text-align: justify;">
UNAS sudah semakin dekat, hanya kurang 35 hari lagi! Saya yakin kalian sudah melakukan berbagai persiapan dalam menyambutnya. Mulai dari belajar sendiri, mengikuti bimbingan belajar, memanggil guru privat, dan lain sebagainya. Saya juga tahu, bahwa hari-hari kalian selalu diisi dengan belajar dan berdoa tanpa lelah dan bosan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi tak dapat dipungkiri, bahwa ada dari kita yang juga mempersiapkan kecurangan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap kali penyelenggaraan UNAS, kunci jawaban diperjualbelikan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Hebatnya, presentase kebenaran kunci tersebut sangat tinggi, dan terbukti manjur dari tahun ke tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teman-teman yang saya cintai,</div>
<div style="text-align: justify;">
Bocoran tersebut dapat berbahaya bagi masa depan kita. Bahkan ekstrimnya, bagi masa depan bangsa kita. Mental dan moral kita sebagai generasi penerus akan hancur hanya karena bocoran tersebut. Pendidikan Indonesia tak hanya gagal dalam menciptakan pendidikan yang baik, tapi juga akan gagal dalam mencetak produknya, yaitu kita. Sebagai tombak kepemimpinan bangsa ini selanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teman-teman yang saya banggakan,</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang sudah dijelaskan oleh bapak dan ibu guru, bahwa UNAS tahun ini agak berbeda. pemerintah sudah menyiapkan 20 paket soal dengan LJK yang berbarcode di dalamnya. Itu artinya, dalam satu ruangan, setiap siswa mendapat satu soal yang berbeda satu sama lain. Ditambah dengan LJK yang sudah dilengkapi barcode yang tidak memungkinkan untuk ditukar. Pengondisian seperti ini mungkin tak bisa 100 % menghilangkan kecurangan, tetapi saya yakin cara ini efektif untuk mengurangi potensi kecurangan yang akan terjadi. Perubahan memang memerlukan waktu, bukan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teman-temanku seperjuangan,</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahukan kalian bahwa dengan menggunakan bocoran, kita tak ubahnya seperti tikus-tikus berdasi yang selama ini kita hujat. Bukankah kita bertekad untuk memperbaiki wajah ibu pertiwi yang sudah tercoreng ini? Menumpas segala bentuk kecurangan yang terlanjur melekat dengan identitas bangsa kita!</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu, mari kita mulai dari diri kita sendiri sebagai subyek utama dalam permasalahan ini. Mari kita buktikan bahwa proses belajar kita di SMADA selama ini benar-benar membuahkan hasil yang optimal. Dari otak kita sendiri! Dari keringat kita sendiri! Jangan pernah takut menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas. Percayalah, hasil yang akan kalian dapat akan jauh lebih memuaskan dari pada hasil yang didapat dengan kecurangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan untuk bapak dan ibu guru, terima kasih atas kesediaan bapak dan ibu dalam mendidik dan membimbing kami selama ini. Lepas anandamu dengan doa dan dukungan. Kami berjanji kami tidak akan mengecewakan bapak dan ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekian pidato dari saya, saya mohon maaf apabila ada kata atau sikap yang kurang berkenan. Atas perhatian bapak dan ibu serta teman-teman sekalian saya mengucapkan terima kasih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wassalamualaikum Wr. Wb</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-63563662473900579372013-03-07T21:25:00.001+07:002013-10-07T19:21:02.368+07:00Dasar Manusia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dasar manusia,<br />
Dikasih panas ngeluh, minta hujan<br />
Hujan turun, ngeluh juga, minta reda.<br />
<br />
Dasar manusia,<br />
Dikasih sepuluh minta seratus,<br />
Dikasih seratus eeee malah minta seribu.<br />
<br />
Dasar manusia,<br />
Lagaknya menebar senyum,<br />
Tapi benci dan dendam masih bersemayam.<br />
<br />
Dasar manusia,<br />
Mau ini, mau itu, mau banyak sekali.<br />
<br />
Dasar manusia,<br />
Paling sebel kalo diomongin di belakang,<br />
Tapi dianya suka main belakang.<br />
<br />
Dasar manusia,<br />
Katanya ga suka dipaksa,<br />
Tapi kenapa dianya sendiri semena-mena?<br />
<br />
Dasar manusia,</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-3623689541706603072013-02-02T17:13:00.001+07:002013-02-02T17:13:32.138+07:00Tapi...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dekat, tapi jauh....<div>
<br /><div>
Bertemu, tapi tak menegur....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mendengar, tapi tak melihat....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berbicara, tapi diam....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tertawa, tapi menyembunyikan....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tersenyum, tapi terpaksa....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tahu, tapi pura-pura tak tahu....</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Diam.. Diam.. Diam..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Menolak, berpencar, menjauh, kabur, dan hilang...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Keras..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dingin..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Gelap..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sadar, tapi mengabaikan....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Peduli, tapi harus melupakan....</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8796421948008711259.post-59391785649198617272013-01-24T12:42:00.004+07:002013-10-07T19:21:02.365+07:00Terkadang Kita Harus Memaksakan Diri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Surabaya, 24 Januari 2013...</div>
<div style="text-align: justify;">
H-81 UNAS SMA 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkaca... Apa yang sudah kupersiapkan untuk menyambutnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
N.O.T.H.I.N.G!</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini gila! Entah mengapa atmosfernya sangat berbeda dengan detik-detik terakhir di penghujung SMP 3 tahun yang lalu.Semuanya berubah!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas? Apa mau diam saja?</div>
<div style="text-align: justify;">
E.N.G.G.A.K!</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sudah niat untuk berubah, berusaha memperbaiki dan meniti kembali. Tapi niat hanya terpatri dalam hati tanpa tidakan yang jelas!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah perjalanan panjang mencari tujuan, akhirnya aku sampai pada titik ini. Belum final memang, tapi kurasa ini sebuah kemajuan yang sangat pesat! Setidaknya ada sebuah gambaran yang memotivasiku! Yap! Motivasi! Mimpi! Itu yang selama ini kuabaikan!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku terlambat! Memang, memang aku terlambat start dari mereka. Tapi detik ini, dengan mimpi dan motivasi yang menjadi bahan bakarku, aku tak hanya akan memulai. Tapi juga berlari. Aku harus berlari! Melebihkan usaha dan doa di atas rata-rata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua ini hanya perlu pembiasaan. Dan terkadang, untuk terbiasa kita memang harus dipaksa! Tak ada salahnya untuk keras pada diri sendiri!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
S.E.M.A.N.G.A.T</div>
</div>
Aulia Wahyu Maulidyahttp://www.blogger.com/profile/06160593724272525647noreply@blogger.com1