Social Icons

Minggu, 13 Mei 2012

Nostalgia bersama Permainan-Permainan Tradisional

Assalamualaikum Wr. Wb
Postingan kali ini terinspirasi dari memori-memori lama yang mendadak bermain dalam ingatanku. Sudah lamaaa sekali, kurang lebih 6 tahun yang lalu :))

Pernah mendengar nama-nama seperti ini ga?
~ Benteng-Bentengan
~ Patil Lele
~ Boy-boyan
~ Gobak Sodor

Dan masih banyak lagi seh, pernah dengar gak? Pernah tahu gak? Pernah main gak? Sayang sekali kalau kalian tahu tapi ga pernah main, tambah sayang sekali kalau hanya pernah dengar tapi ga pernah tahu. Ini nih yang paling parah, sayang se sayang suayangnya kalau kalian tak pernah mendengar nama-nama itu.
Itu hanyalah 4 dari buanyaaak sekali permainan tradisional yang khas di Indonesia. Tapi mentang-mentang jaman sudah maju nih, yang tradisional-tradisional mulai luntur. Padahal yaaa, permainan yang sudah kusebut di atas itu sueru pake banget lho! Bikin ketagihan, rameee rasanya!

Kalau sekarang, anak-anak kecil pegangannya sudah ipad brooo! Laptop, atau paling gak game-game hp lah.. Sekarang mereka lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam di warnet atau tempat-tempat game on liine, entah buat facebookan, twitteran, tapi yang paling banyak sih ya buat ngegame online. apalagi sama yang namanya pebe! Wuh, mereka mau tuh bela-belain waktu sama uang mereka padahal kalau dibandingin sama main benteng-bentengan dan sejenisnya jelas sekali kalah seru bossss!!!!

Udah bayar, mata perih mantengin layar monitor seharian, ga dapet apa-apalagi. Coba kalau main benteng-bentengan. Gratis! Sehat! dan sebagai sarana upgrade skill organisasi, yaitu kerja sama! Ada strategi perangnya juga lagi. Nah lho, keren kan? ;p
Okeoke, buat yang belum tahu alias benar-benar buta tentang permainan-permainan ini, aku sedang berbaik hati nih buat cerita. Sekalian nostalgia gitutuu :))

Kelima permainan di atas adalah permainan yang paliiing sering saya mainkan sewaktu masih mengenakan seragam putih-merah. Tapi terkadang di kelas XI ini, pelajaran olahragaku diisi permainan-permainan tradisional juga lho. Jadi berasa nostalgia, dan tetap melestarikan budaya bocah-bocahj Indonesia :))

Dimulai dengan benteng-bentengan.Benteng-bentengan dimainkan oleh 2 regu yang tiap-tiap regunya berjumlah sama. Masing-masing regu punya benteng -biasanya berupa tiang- yang harus dijaga. Tapi, di sisi lain mereka -bagaimanapun caranya- harus menyentuh benteng lawan.
Berikut peraturan mainnya,:
1. Jumlah pemain harus genap agar dapat dibagi rata. Mereka bisa mencari pasangan lalu melakukan suit untuk menentukan regu, atau dengan hom-pim-pah dengan lirik seperti ini "Cari bolo jangan irian jangan gondokan jangan irian ga setuju buuuuuyaaar" hehe, cara itu yang paling sering kugunakan. Dan banyak lagi cara-cara untuk menentukan regu.
2. Masing-masing regu berkumpul dan memiilih pohon atau tiang untuk dijadikan benteng.
3. Kapten regu melakukan suit untuk menentukan siapa yang pertama kali maju. INGAT! Di sini kita dituntut untuk selalu lebih baru dalam memegang benteng. (bisa langsung atau disalurkan) Maksudnya gimana sih? Benteng adalah sumber kekuatanmu. Jadi, jika kamu maju duluan, sementara lawanmu masih memegang bentengnya, kemudian ia berlari mengejarmu dan berhasil menyentuhmu. Maka kamu harus ditahan untuk sementara di sekitar benteng mereka sampai salah seorang dari temanmu membebaskanmu.
4. Permainan tetap berlanjut sampai ada yang berhasil menyentuh benteng lawan dengan selamat.

Tempat biasanya aku dan teman-teman main benteng-bentengan sepulang sekolah.
Meskipun jarak bentengnya pedek, tapi jangkauannya luas. sampai muter-muter gang segala.
lapangan depan rumah


balai depan rumah
Jalanan sebelah barat

jalanan sebelah utara

jalanan sebelah selatan
Benteng-bentengan pemainnya bisa buanyaak banget lho! Semakin banyak semakin seru! Tapi juga semakin repot. :))
Video dari youtube tentang benteng-bentengan : --> 


Patil Lele. Nah lho ini permainan apalagi coba? Patil Lele juga dimainkan oleh 2 regu. Setelah masing-masing regu sudah menetapkan anggotanya, masing-masing kapten melakukan suit untuk menentukan posisi, sebagai penjaga ataukah pemain? Pemain mencukil kayu yang dibentangkan di antara 2 bata dengan kayu yang lebih besar, kemudian ketika kayu sudah terangkat dan melayang, pemain memukul kembali kayu hingga terlempar jauh dari posisi semuula. Jarak antara posisi kayu setelah dilempar dengan posisi semula dihitung dengan panjang kayu yang dilempar. Pemenang ditentukan dari yang paling jauh jaraknya dengan posisi semula. 
peralatan yang diperlukan




Boy-Boyan, Lha kalau ini apa? Dandan jadi laki-laki gitu? Hahaha, enggak juga sih :)) Boy-boyan ini permainannya cuma lari-lari kejar-kejaran. Tapi bukan kejar-kejaran biasa :) Siapapun yang jadi, -dengan membawa bola- bebas mengejar siapapun dan melemparkan bolanya. Jika bola itu tepat mengenai yang sedang berlarian, ia harus rela menggantikan posisi sang pelempar. Sementara sang pelempar ribut mengejar dan melempar bola, yang lain harus menyusun keramik-keramik yang sebelumnya dihancurkan dengan brutal oleh pelempar. Pelempar juga berhak menghancurkan kembali susunan keramik yang belum sempurna. Jika sudah sempurna, para penyusun harus berteriak "BOOOY!" dan permainan kembali dari awal lagi. Yaitu, para pemain harus bergantian menghancurkan susunan keramik dengan bola, Misalnya ada A dan B. Si A mencoba menghancurkan susunan keramik tapi gagal, kemudian si B yang mencoba dan kemudian berhasil. Berarti si A lah yang harus menjadi pelempar.


Gobak sodor. Mungkin permainan ini lebih banyak dikenal. Modal satu-satunya untuk bermain ini adalah badan! hehehe.. Gobak sodor dimainkan oleh 2 regu. Seperti yang sudah kusebutkan, banyak sekali cara untuk menentukan regu. Tinggal dipilih saja, :))
Kemudian kepten regu melakukan suit untuk menentukan siapa yang jaga dan siapa yangg haruss berjuang :))
Regu penjaga memasang pertahanan -sesuai dengan strategi regu masing-masing-, lalu grup pejuang harus berhasil melewati pertahanan yang sudah dibangun tersebut. Permainan tetap berlanjut walaupun satu per satu anggota regu pejuang sudah gugur karena berhasil tersentuh olehh tangan-tangan regu penjaga selama regu pejuang masih menyisakan satu orang anggotanya. Jika ia berhasil masuk, lalu keluar lagi dari lubang buaya regu penjaga. Maka pemenangnya adalah regu pejuang, tetapi jika regu penjaga berhasil menggugurkan semua anggota regu pejuang, regu penjagalah yang menang. Ketika pemenang sudah ditemukan, biasanya mereka akan bertukar posisi. Dan ketika skor sudah mencapai puncak kesepakatan, regu pemenang akan menghkum regu yang kalah :))

Wahwahwah, jadi kangen nih sama temen-temen SD. :'(( kapan ya bisa kumpul bareng-bareng lagi terus main-main kayak gini ? huaaa *crying :'((
Oke stop, hentikan :D

hEhehehe, ;)) Mau coba? Ajak-ajak yaaah, :)) Dijamin seru daripada ps-an, main-main pebe ga jelas lebih seru ini tauk :))

Sekian, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum :))

2 komentar:

  1. huuuh, lagi insomnia nitch, terus mbuka blogmu.
    game onlen itu bikin ketagihan *pernah menjadi korban*
    tapi bener, permainan tradisional itu, walaupun tradisional tapi manfaatnya ga tradisional *opose*

    BalasHapus
  2. Hahaha ayo lestarikan permainan2 tradisional. (y) #siap2gobaksodoran

    BalasHapus

Cute Purple Rain drop