Sepertinya sudah lama banget ga nulis di sini, hehe sebenernya pingin se pingin banget malah banyak yang ingin disampaikan, tapi entahlah terasa begitu sulit menguraikannya. Memang yang namanya keiasaan ya kebiasaan, semakin lama ga dilakuin yaaaa isa jadi malah lupa gimana caranya ngelakuin hal itu lg :/
Setelah menjalani masa transisi (Pelajar-Mahasiwa) yang cukup lama kurang lebih 4 bulan, kini tibalah saatnya untuk kembali mengarungi kehidupan keras yang baru saja akan di mulai hahaha *evil laugh. Masa transisi ini tentunya mengukir banyak sekali hal tak terlupakan, momen-momen kegalauan, kekecewaan, kejenuhan, kemarahan, penentuan, perjuangan dan momen-momen lainnya.
Kecewa, karena beberapa target dan rencana yg sudah tersusun gagal tercapai..
Galau, karena entah bagaimana menambal kegagalan itu...
Jenuh, karena harus terjebak dan tak segera bertemu dengan jalan keluar yang menenangkan...
Marah, karena semua bertolak dan memalingkan muka atas apa yang terjadi..
Hingga akhirnya harus memilih, dilematis yang sangatsangatsangatsangat *kebanyakan sangat nih* menyiksa. Tetap pada pilihan atau melunakkan diri dan mencari jalan lain?
Dan ternyata, jalan yang terbuka adalah jalan lain, bukan jalan yang ingin kulalui, tapi harus kulalui. Haruskah? Benarkah? Terkadang berbagai pertanyaan yang melemahkan selalu datang, seakan mengejekku yang tak mau memperjuangkan apa yang kuinginkan.
Mungkin "kecupuanku" terlihat sangat mencolok di sini. Tapi inilah aku, dengan pilihanku. Sesekali pernah marah atas faktor-faktor yang mendorongku untuk memilih, tapi seseorang menyadarkan bahwa apa yang kujalani sekarang adalah pilihanku. Freewillku. Kehendakku. Dan jika aku harus marah satu-satunya yang berhak mendapat amarah itu adalah diriku sendiri.
Tapi satu hal yang masih dan insyaallah akan selalu kupegang. Aku masih dengan cita-citaku, tapi mungkin dengan alat yg berbeda.
Setelah menjalani masa transisi (Pelajar-Mahasiwa) yang cukup lama kurang lebih 4 bulan, kini tibalah saatnya untuk kembali mengarungi kehidupan keras yang baru saja akan di mulai hahaha *evil laugh. Masa transisi ini tentunya mengukir banyak sekali hal tak terlupakan, momen-momen kegalauan, kekecewaan, kejenuhan, kemarahan, penentuan, perjuangan dan momen-momen lainnya.
Kecewa, karena beberapa target dan rencana yg sudah tersusun gagal tercapai..
Galau, karena entah bagaimana menambal kegagalan itu...
Jenuh, karena harus terjebak dan tak segera bertemu dengan jalan keluar yang menenangkan...
Marah, karena semua bertolak dan memalingkan muka atas apa yang terjadi..
Hingga akhirnya harus memilih, dilematis yang sangatsangatsangatsangat *kebanyakan sangat nih* menyiksa. Tetap pada pilihan atau melunakkan diri dan mencari jalan lain?
Dan ternyata, jalan yang terbuka adalah jalan lain, bukan jalan yang ingin kulalui, tapi harus kulalui. Haruskah? Benarkah? Terkadang berbagai pertanyaan yang melemahkan selalu datang, seakan mengejekku yang tak mau memperjuangkan apa yang kuinginkan.
Mungkin "kecupuanku" terlihat sangat mencolok di sini. Tapi inilah aku, dengan pilihanku. Sesekali pernah marah atas faktor-faktor yang mendorongku untuk memilih, tapi seseorang menyadarkan bahwa apa yang kujalani sekarang adalah pilihanku. Freewillku. Kehendakku. Dan jika aku harus marah satu-satunya yang berhak mendapat amarah itu adalah diriku sendiri.
Tapi satu hal yang masih dan insyaallah akan selalu kupegang. Aku masih dengan cita-citaku, tapi mungkin dengan alat yg berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar