Assalamualaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan adanya tugas Bahasa Indonesia dalam sub bab diskusi, saya dan kelompok saya berniat mengangkat tema tentang penyakit SKIZOFRENIA. Berikut sedikit cuap-cuap tentang SKIZOFRENIA
Di tengah persaingan ketat, Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya, Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan matematika-sampai-sampai menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan perpustakaanakhirnya secara tak sengaja berhasil menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah yang dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya meraih gelar doktor. Mimpi Nash menjadi kenyataan. Tak hanya meraih gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT.
- Kalah bermain dari temannya
- Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
- Merasa tidak dapat melayani isterinya
- Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali
Karakter Pribadi John Nash, yaitu:
- Pemalu, introvert, penyendiri, rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain), kaku, tidak suka bergaul (tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari lingkungan sosial.
- Dalam kenyataannya (cerita sebenarnya bukan di film ini) John Nash adalah pribadi yang pemarah, suka bermain wanita, keras, kaku dan antisemit.
Demikian, doakan semoga presentasi saya besok lancar ya ^^,
Terima kasih, wassalamualaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan adanya tugas Bahasa Indonesia dalam sub bab diskusi, saya dan kelompok saya berniat mengangkat tema tentang penyakit SKIZOFRENIA. Berikut sedikit cuap-cuap tentang SKIZOFRENIA
Skizofrenia merupakan
penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamine,
yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling
lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik
diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi
(keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang
pancaindra).
Skizofrenia
bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995
menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
75% Penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.
75% Penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.
Pengenalan dan
intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting karena semakin lama
ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap
upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia
sebaiknya segera dibawa ke psikiater atau psikolog.
GEJALA
Tanda awal skizofrenia sering kali
terlihat sejak kanak-kanak. Indikator premorbid (pra-sakit) pada anak
pre-skizofrenia antara lain:
1.
Ketidakmampuan anak mengekspresikan emosi: wajah
dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.
2.
Penyimpangan komunikasi: anak sulit melakukan
pembicaraan terarah.
3.
Gangguan atensi: anak tidak mampu memfokuskan,
mempertahankan, serta memindahkan atensi.
4.
Pada anak perempuan tampak sangat pemalu, tertutup,
menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang dan ekspresi wajah
sangat terbatas.
5.
Sedangkan pada anak laki-laki sering menantang tanpa
alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
6.
Pada bayi biasanya terdapat problem makan, gangguan
tidur kronis, tonus otot lemah, apatis dan ketakutan terhadap obyek atau benda
yang bergerak cepat.
7.
Pada balita terdapat ketakutan yang berlebihan
terhadap hal-hal baru seperti potong rambut, takut gelap, takut terhadap label
pakaian, takut terhadap benda-benda bergerak.
8.
Pada anak usia 5-6 tahun mengalami halusinasi suara
seperti mendengar bunyi letusan, bantingan pintu atau bisikan, bisa juga
halusinasi visual seperti melihat sesuatu bergerak meliuk-liuk, ular, bola-bola
bergelindingan, lintasan cahaya dengan latar belakang warna gelap.
9.
Anak terlihat bicara atau tersenyum sendiri, menutup
telinga, sering mengamuk tanpa sebab.
10. Pada remaja
perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi
skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau kecurigaan berlebihan,
menganggap semua orang sebagai musuh. Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi
dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu
menyendiri. Pada gangguan skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri
aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang
berpengaruh pada perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran
obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci
dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan
inkoheren.
Tidak semua orang yang memiliki
indikator premorbid pasti berkembang menjadi skizofrenia. Banyak faktor lain
yang berperan untuk munculnya gejala skizofrenia, misalnya stresor lingkungan
dan faktor genetik. Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita
skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat sehingga tak mampu
mengatasi.
Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita skizofrenia. Keluarga perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah Nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan bahwa penderita skizofrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.
Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita skizofrenia. Keluarga perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah Nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan bahwa penderita skizofrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.
Film A Beautiful Mind menggambarkan kisah
perjuangan seorang ahli matematika genius yang bernama John Forbes Nash, yang
berhasil menciptakan konsep ekonomi yang kini dijadikan sebagai dasar dari
teori ekonomi kontemporer. Selama Perang Dingin berlangsung, Nash mengidap
schizophrenia yang membuatnya hidup dalam halusinasi dan selalu dibayangi ketakutan
hingga ia harus berjuang keras untuk sembuh dan meraih hadiah Nobel tahun 1994,
kala ia memasuki usia senja.
Kisah dibuka dengan Nash muda di tahun 1948 yang
memulai hari-hari pertama kuliahnya di universitas bergengsi, Princeton
University. Sejak awal, Nash -lelaki sederhana dari dusun Virginia digambarkan
sebagai pribadi penyendiri, pemalu, rendah diri, introvert sekaligus aneh. Aku
tak terlalu suka berhubungan dengan orang dan rasanya tak ada orang yang
menyukaiku, ujar Nash berkali-kali. Di balik segala kekurangannya, Nash juga
digambarkan sebagai laki-laki arogan yang bangga akan kepandaiannya. Ini
ditunjukkannnya dengan cara menolak mengikuti kuliah yang dianggapnya hanya
menghabiskan waktu dan membuat otak tumpul. Sebagai gantinya, Nash lebih banyak
meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide orisinal untuk meraih gelar
doktornya dan diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler Defense Lab di
MIT.
Di tengah persaingan ketat, Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya, Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan matematika-sampai-sampai menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan perpustakaanakhirnya secara tak sengaja berhasil menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah yang dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya meraih gelar doktor. Mimpi Nash menjadi kenyataan. Tak hanya meraih gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT.
Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta
Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara Sovyet. Di sana, ia
bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia ini, ia diberi
pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi
sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.
Adalah Alicia Larde, seorang mahasiswinya yang
cantik, yang membuatnya sadar bahwa ia juga membutuhkan cinta. Ketika pasangan
ini menikah, Nash justru semakin parah dan merasa terus berada dalam ancaman
bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai agen rahasia. Nash semakin hari semakin
terlihat aneh dan ketakutan, sampai akhirnya ketika ia sedang membawakan
makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Dr Rosen seorang ahli jiwa menangkap dan
membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah terungkap, Nash mengidap paranoid
schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami Nash selama ini hanya khayalan
belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan keponakannya yang
menggemaskan, Marcee ataupun Parcher dengan proyek rahasianya.
Untungnya, Alicia adalah seorang istri setia yang
tak pernah lelah memberi semangat pada suaminya. Dengan dorongan semangat serta
cinta kasih yang tak pernah habis dari Alicia, Nash bangkit dan berjuang
melawan penyakitnya.
Stressor atau kejadian – kejadian yang menekan yang membuat
skizofrenia John Nash bertambah parah, yaitu :- Kalah bermain dari temannya
- Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
- Merasa tidak dapat melayani isterinya
- Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali
Karakter Pribadi John Nash, yaitu:
- Pemalu, introvert, penyendiri, rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain), kaku, tidak suka bergaul (tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari lingkungan sosial.
- Dalam kenyataannya (cerita sebenarnya bukan di film ini) John Nash adalah pribadi yang pemarah, suka bermain wanita, keras, kaku dan antisemit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar