Social Icons

Kamis, 28 Juni 2012

Tiga Hari Bersama di Pandaan

Sakkkmkjksaa
Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillaahirrahmaanirrahiim, apa kabar nih semuanya? Setelah sekian lama aku menghilang dan tak memposting, kali ini aku kembali dengan sebuah cerita yang tak akan terlupa, yaaaa sebuah perjalanan singkat rohis smadabaya untuk mencari, mencoba dan berbagi dalam balutan acara sederhana setiap tahunnya yang kami -ski2- beri nama "Orientasi Pemantapan Ski 2"
Sekedar informasi saja, OPSKI 2 diadakan rutin setiap tahun sebagai bekal untuk adik-adik yang naik ke kelas sebelas. Bekal apa? Tentunya bekal untuk menggenggam SKI Smadabaya yang merupakan tonggak keislaman semua warga Smadabaya.
Hari Jumat, 22 Juni 2012.. Bertepatan dengan acara pembagian rapor di sekolah, kami berangkat. Didahului dengan briefing, pembukaan dan jeda shalat Jum'at beserta makan siang, kami ber40 (12 panitia akhwat , 10 peserta akhwat , 9 peserta ikhwan dan 10 panitia ikhwan) dengan beberapa guru mulai meninggalkan sekolah dengan 5 elf yang beriringan, minus dinar ardi yang berangkat diantar orang tuanya. Tak sampai 2 jam kami sudah ssampai dengan sehat selamat dan tak kurang satupun, di -tempat yang sebelumnya kami ragukan- Taman Candra Wilwatikta, Pandaan. Area seluas kurang lebih 13 hektare yang dulunya sering digunakan untuk tempat pelatihan pegawai negeri ini, sempat membius kami hingga tak sadar satu per satu dari kami lantas mengucap "Subhanallah, bagus ya!"
Setelah check in dan berbenah sebentar, kami segera menuju mushalla di seberang kamar untuk menunaikan shalat Ashar yang dilanjutkan dengan acara bebas. Ada yang mandi, foto-foto, bahkan ikhwan -sebutan untuk anak laki2- malah asyik bermain bola. Ketika adzan Maghrib berkumandang, kami kembali berbondong-bondong meramaikan mushalla kecil itu, menunaikan shalat maghrib berjama'ah lantas kembali ke koridor penginapan untuk mengisi bahan bakar (baca: makan). Setelah bahan bakar terisi penuh, lagi-lagi kami harus kembali ke mushalla untuk menunaikan shalat Isya dan mendengarkan materi pertama yang dibawakan oleh guru Agama tercinta kita, Bapak Farkhan dengan tema "Indahnya Perbedaan"
Acara rahasia kami, Jurit malam sempat hampir terbongkar, namun alhamdulillah dapat kami amanka kembali. Dan ketika adik-adik tidur lelap, kami selaku panitia segera menuju mushalla untuk briefing yang diikuti dengan simulasi sampai akhirnya jurit dimulai. Arena jurit yang sudah kami desain sedemikian rupa, setidaknya cukup menyeramkan, bisa juga dipakai untuk menguji nyali adik-adik satu per satu. Dengan lingkungan hutan, jalanan sempit yang cukup untuk satu orang, pohon-pohon besar, gubuk dan rumah-rumah kosong yang di dalamnya sering terdengar "glodak..glodak.." Namun keadaan tersebut kai redam dengan kebijakan bagi peserta untuk berpasangan, selain itu jarak antara pemateri ikhwan dan akhwat dibuat tidak terlalu jauh.
Tugasku adalah menjadi pengisi pos ke 4 dengan membawakan sub tema "Peran Pelajar Muslim dalam Mengembalikan Kembali Kejayaan Islam" dtemani oleh Frea Meitha dan berpartner dengan Umar Rasyid yang penampilannya tengah malam itu lebih mirip dukun. Ternyata kekebalan umar terhadap dingin masih kalah jauh dibanding aku dan frea, terbukti walau jam masih menunjukkan pukul 02.00 dii hari umar sudah asyik mondar-mandir dan menggigil tak karuan. Sedangkan aku dan frea baru merasakan dinginnya taman candra wilwatikta ketika berjalan bersama nanda dan umar untuk kembali ke penginapan, sekitar pukul 03.30. Seharusnya ada sesi muhasabah di sini, tapi karena ternyata -tak hanya panitia-, peserta pun juga tepar satu per satu mulai tumbang seusai shalat shubuh, jadi muhasabah ditiadakan dan diganti dengan tidur "mindang" di mushalla. Sampai tiba saatnya makan pagi yang dilanjutkan dengan outbond. Kalau makan di sini niih, dijamin sehat bergizi dan kenyang! Karena nasi yang disediakan adalah nasi porsi kuli :p
Outbond berjalan sangat menyenangkan sekali walaupun aku tak mencicipinya walau sebentar. Bahkan saking asyiknya outbond, peserta juga panitia sapai lupa bersih diri, yang harusnya pukul 11.00 sudah mandi, cantik dan ganteng serta wangi, eeh mereka baru kelar bermain saja sekitar pukul 12.00. Dengan pertimbangan tersebut, pembina meminta kami selaku panitia yang sudah siap untuk mengganti acara, acara yang sebelumnya adalah materi terpaksa kami ganti dengan istirahat. Tak semua yang menggunakan kesempatan ini untuk benar-benar beristirahat, justru mereka memnuhi koridor penginapan untuk saing berbagi, bercerita, tanpa sadar acara kucur (kumpul dan curhat) telah berpindah ke waktu ini. 
Selepas shalat Ashar, kami masih asyik di mushalla untuk menambah ilmu tentang kepemimpinan yang dibawakan oleh Pak Ubay. Pak Ubay banyak bermain dengan angsa dalam pembawaannya kali ini. Cara kerja angsa ketika terbang berkelompok yang kemudian beliau analogkan dengan ccara kita dalam berorganisasi.
Setelah materi, kami dimanjakan kembali dengan adanya bakso yang khusus dipesankan Bu Rusniati -pembina ski- walaupun bayarnya jelas memakai uang sendiri :)
Hingga akhirnya lagi-lagi kami harus kembali ke mushalla, menunaikan shalat maghrib dan tadarrus bersama, dan kembali mengisi bahan bakar kami, duduk melingkar di koridor penginapan dengan sekotak nasi berporsi kuli. Menginjak waktu Isya, kami segera shalat berjamaah yang kemudian dilanjutkan pembawaan materi oleh Mas Budi dengan tema "Ukhuwah Islamiyah" dan "Semangat Berfastabiqul Khairat" yang dibawakan bu Rusniati, keduanya dengan semangat menggebu, membara yang turut membakar kantuk dan lelah para peserta.
Aku di tengah kegalauan karena kantuk yang tak tertahankan, tiba-tiba tersentak oleh seruan Ghifar sang ketua yang mengajakku mendiskusikan kembali acara untuk hari terakhir, tentunya bersama Abdullah sang ketua SKI yang berpartner denganku sebagai sie acara dalam event kali ini. Ditemani oleh Nanda Rahmad'an, Erdi Pratama, Silmi Niqa dan Devy Amalia yang turut meramaikan diskusi di belakang mushalla kala itu. Pukul 22.00 Acara selesai dan peserta diperbolehkan masuk kamar untuk segera tidur, sementara panitia harus tetap tinggal di mushalla untuk evaluasi, namun sayangnya evaluasi kali ini berjalan tak begitu maksimal dikarenakan kantuk yang sudah menular dan justru membuat panitia -apalagi akhwat- tertidur, dengan didukung suara Abdullah yang mirip-mirip orang tua sedang membacakan dongeng untuk anak tercintanya.
Dan apakah hasil dari pemaksaan besar-besaran semalam? Yaaaak, jadwal muhasabah yang sebelumnya tak terlaksana dengan sepakat aku dan Abdullah menggantinya di hari terakhir, namun lagi-lagi kami terlalu tepar dan kesalahan yang sama terulang kembali. :(( Tapi dibalik itu, ada sebuah percakapan yang "gak banget dweeeeh" yang terjadi di kamar panitia ikhwan
Erdi: Dul, tangi Dul muhasabah..
Abdullah: Muhasabah opo... (Loading.....) lho yo Astagfirullah..
Percakapan ini sukses membuat evaluasi pagi tadi dibumbui dengan tawa.
Yak, muhasabah tak berhasl dilaksanakan, dan setelah shalat Shubuh lagi-lagi kami tepar, dasaaaaaar banyak banget teparnya.
Oke langsung saja menuju acara puncak. Kita mengadakan tracking yang sudah disisipkan rencana busuk panitia di dalamnya. Mau tau? Sssst, ini rahasia :)))
Jadi, sebelum peserta diberangkatkan untuk tracking, mereka diwajibkan mengisi plastik dengan air manapun, asal penuh dan taraaaaaaaa! kami berhasil mengumpulkan sekitar 400 atau kurang plastik air yang kemudian kami sebar di kanan kiri jalan. Selesai adik-adik tracking jalan-jalan mengelilingi taman candra wilwatikta ini, mereka diminta untuk saling berkelompok ikhwan sendiri ahwat sendiri. Dan masing-masing kelompok akan diberi amanah sebuah ublik dengan nyala api, entah bagaimana caranya ublik itu tak boleh mati sebelum sampai tujuan. Dan dengan segera, seluruh panitia kecuali bos Didar sebagai sang pemandu dan Devy fotografer setia berubah menjadi setan-setan pelempar air. Hahaha, seru sekali melempar adik-adik tercinta dengan air yang susah payah mereka kumpulkan, begitu amunisi habis, mereka berbalik menyerang panitia dengan melakukan adegan peluk-memeluk, agar sama rasa sama rata sama basah dan sama bau.
Sebuah kejutan di akhir tracking diberikan oleh Mas Abdul Kodir -eks ketua SKI tahun lalu- yang dengan cool nya melempar sisa amunisi  ke arah Abdullah, Ghifar dan Didar :))
Eitss, kejutan belum berakhir, para ikhwan sudah menggagas ide busuk lainnya yaitu dengan mengarak gijon dan memasukkannya kedalam kolam kotor di depan penginapan, tanpa perlawanan sengit mereka berhasil menerjunkan gijon -begitu panggilannya- ke dalam kolam, diikuti oleh partisipasi akhwat yang mengarak athiyyah -salah satu adik kami- masuk juga ke dalam kolam. Ternyata korban tak hanya Ghifar dan Athiyyah, satu per satu korban pun ikut berjatuhan.. Abdul dan Jundi yang masuk berbarengan, kemuadian aku, amanda, dan entahlah aku tak begitu hafal urut-urutannya . Yang jelas hanya minoritas yang tidak ikut tercebur ke dalam kolam. Beruntunglah aku yang hanya tercebur sampai batas paha, sedangkan banyak yang justru jungkir balik jempalitan dan tenggelam di dalam kolam bau itu.
Setelah aksi brutal yang memakan korban begitu banyak, korban pun bergantian masuk kamar dan mulai berebut kamar mandi, setelah itu shalat dzuhur dan penutupan.
Yang jelas, OPSKI kali ini begitu memorable sekali. Bahkan sampai detik ini, menjelang h + 5 kepulangan kami dari OPSKI, segala obrolan dan cerita mengenai kebersamaan kami di pandaan begitu hangat dan mengesankan.
Apalagi setelah OPSKI, aku mendapat sms dari seorang ikhwan yang jujur mengatakan bahwa ia sebenarnya tak rela melepas, tak rela OPSKI 2 ditutup. Dengan berakhirnya acara kami yang alhamdulillah sukses besar ini, proker kami pun semakin berkurang, yang turut menandakan bahwa pundak kepengurusan SKI Smadabaya akan beralih tangan dari kami.
Yap, OPSKI 2 ini berhasil membuatku, bahkan mungkin teman-teman panitia yang lain galau. Rasanya tak enak sekali menyadari bahwa sebentar lagi kami tak bisa bermain-main lama di takmir, saling beradu argumen, sewot-sewotan, meramaikan takmir bersama dan mengurus segala tetek bengek yang menyangkut SKI dan Islamnya Smadabaya. Tak terasa hampir 2 tahun kami berjalan beersama, 1 tahun menjadi adik-adik yang polos dan lugu, dan tahun berikutnya menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di rohis ini. Takmir, masjid, SMADA! menjadi saksi bisu perjalanan kita teman, tapi tenanglah! Meski setelah ini proker selesai, persaudaraan dan perjalanan kita takkan pernah usai, tetap tersenyum dan selalu kuatkan barisan terdepan, teriakkan dengan lantang "ALLAHUAKBAR!" Keep hamasah teman :))
aaa

Special post ini kutujukan kepada teman-teman seperjuanganku, SKI'2 2011-2012, adik-adikku yang sebentar lagi SKI dan warga smada berada ditangannya, Keep hamasah ;))
Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cute Purple Rain drop