Social Icons

Kamis, 24 Januari 2013

Terkadang Kita Harus Memaksakan Diri

Surabaya, 24 Januari 2013...
H-81 UNAS SMA 2013

Berkaca... Apa yang sudah kupersiapkan untuk menyambutnya?
N.O.T.H.I.N.G!
Ini gila! Entah mengapa atmosfernya sangat berbeda dengan detik-detik terakhir di penghujung SMP 3 tahun yang lalu.Semuanya berubah!

Lantas? Apa mau diam saja?
E.N.G.G.A.K!
Aku sudah niat untuk berubah, berusaha memperbaiki dan meniti kembali. Tapi niat hanya terpatri dalam hati tanpa tidakan yang jelas!

Setelah perjalanan panjang mencari tujuan, akhirnya aku sampai pada titik ini. Belum final memang, tapi kurasa ini sebuah kemajuan yang sangat pesat! Setidaknya ada sebuah gambaran yang memotivasiku! Yap! Motivasi! Mimpi! Itu yang selama ini kuabaikan!

Aku terlambat! Memang, memang aku terlambat start dari mereka. Tapi detik ini, dengan mimpi dan motivasi yang menjadi bahan bakarku, aku tak hanya akan memulai. Tapi juga berlari. Aku harus berlari! Melebihkan usaha dan doa di atas rata-rata.

Semua ini hanya perlu pembiasaan. Dan terkadang, untuk terbiasa kita memang harus dipaksa! Tak ada salahnya untuk keras pada diri sendiri!

S.E.M.A.N.G.A.T

Jumat, 18 Januari 2013

Hilang

Semua hal memerlukan satu atau beberapa alasan untuk dilakukan. Kita hidup atas sebuah alasan seperti adanya sebuah hal dengan alasan kehidupan.

Begitupun dengan cerita ini yang mempunyai alasan untuk ditulis. Bukan cerita, lebih tepat jika hanya dibilang sebuah pesan yang mungkin tak tersampaikan. Sebuah alasan yang merayuku mengambil keputusan besar yang merubah sebagian sendi kehidupan. Bukan alasan itu yang ingin kukoarkan, karena terungkap atau tidaknya ia aku yakin tak akan merubah hati yang terlanjur basah. Hanya sepenggal kisah tentang kepompong yang gagal menjadi kupu-kupu indah yang dikagumi banyak orang. Gagal menebus dosanya memakan dedaunan dengan peran untuk kembang yang hendak mekar. Sebuah kegagalan. Kesedihan. Dan hilangnya asa yang baru memulai perjalanannya.

Pernah dengar lagu ini?
Dulu kita sahabat teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat berteman bagai ulat berharap jadi kupu-kupu
Kini kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Tapi itu karena ku sayang
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Perahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah

Liriknya sangat tepat dalam menggambarkan keadaanku. Yaa, setidaknya menurutku. Menurut perlakuan yang kuterima dan data sebab-akibat yang kususun secara runtut. Karena ada sebagian dari diri yang menolak hipotesa itu dan menganggapnya berlebihan. Mungkin begitu pula dengannya (?)

Aku hanya merasa kehilangan. Kehilangan seorang "sahabat" yang bahkan bisa kutemui dan kulihat setiap harinya. Mungkin berlebihan, tapi yaaaaaaaaaaaa aku benar-benar kehilangannya. Sosok yang sangat berbeda yang baru kali ini kutemui. Sikapkukah yang terlanjur membuat kecewa? Atau hanya karena komitmen yang menjadi kesepakatan di awal? Tidak. Karena komitmen yang kuingat tak seperti ini.

Ada yang hilang. Ternyata waktu menohokku dengan premis awalku sendiri. Yap, membuatku tak berkutik dengan dinginmu yang membekukanku.

Tanpa Nama

Rindu sang hujan tumpah basah sepanjang Januariku
Hanya mampir, sebentar, tak meninggalkan berkas pelanginya di penghujung
Pelangiku hilang, kabur
Membawa spektrum memori dan cerita
Pelangiku lenyap, tak berbekas
Memudar bersama kilauan mutiara yang lepas dari genggaman

Sabtu, 12 Januari 2013

Sebuah Lagu untuk yang sedang Bersedih

Dunia ini masih selus yang kau impikan
Tak perlu kau simpan luka itu
Sedalam yang kau rasa
Memang ada waktu
Agar kau bisa kembali semula
Percayalah padaku kita kan bisa melewatinya

Jangan bersedih oh kawanku,
Aku masih ada di sini
Semua pasti kan berlalu
Aku kan slalu bersamamu

Jalan hidup ini tak slamanya indah
Ada suka ada duka
Jalani semua yang kau rasakan,
KITA PASTI BISA..


Jangan bersedih oh kawanku,
Aku masih ada di sini
Semua pasti kan berlalu
Aku kan slalu bersamamu


Jangan bersedih oh kawanku,
Aku masih ada di sini
Semua pasti kan berlalu
Aku kan slalu bersamamu

Kamis, 03 Januari 2013

Ingat Luas Sebelum Sempit (!)

Kamis, 03 Januari 2013.

Hari ketiga di bulan pertama dalam tahun ini. Tetapi sudah memasuki hari ke-13 liburan semesteran saya. Itu artinya sudah 13 hari saya vakum dari dunia efektif sekolah dan diberi kenikmatan waktu senggang yang lumayan dahsyatnya.

Hari-hari pertama liburan saya diisi dengan kedatangan saudara dari Batu, sampai saya dan keluarga diculik oleh mereka untuk dibawa jua ke kota wisata terssebut. Tak lama memang, hanya sekitar 2 hari 2 malam mereka di sini dan saya balas dengan kehadiran selama 4 hari 4 malam di sana. Berkumpul bersama keluarga besar, sekedar melihat tv dan membuat obrolan santai, sampai berwisata ke waduk Selorejo saya lakukan selama itu. Sampai akhirnya ketika hari terakhir saya di sana, tepatnya seminggu yang lalu. Saya dan beberapa cuil teman sekelas saya semasa kelas XI menyambangi saudara sepencipta namun berbeda jenis yaitu hewan-hewan cantik lucu nan imut yang dianugerahi tempat sekeren Batu Secret Zoo. Setelah itu saya kembali pulang ke Surabaya ke rumah tercinta dan memulai kehidupan di rumah seperti sebelumnya.

Dua hari selanjutnya, hari Sabtu minggu lalu saya baru keluar karena ada beberapa urusan sekalian menonton    sebuah film Indonesia yang sedang booming. Katanya sih jarang ada film Indonesia sebagus ini, film yang mengangkat tentang romantika bapak presiden ke-3 kita dengan ibu negara. Memang bagus, tetapi tak ada kesan yang begitu mendalam bagi saya. Saya hanya kagum bagaimana sepasang makhluk Tuhan tersebut memperlakukan selainnya dengan cinta dan kasih sayang yang tulus. *weeets stop*. Mungkin itu bisa dibilang hari terakhir saya keluar dari rumah, karena semenjak itu saya sudah tak pernah keluar rumah lagi sampai detik ini. Total sudah lima hari dan saya rasa baru beberapa menit tadi batin saya sudah mencapai puncak ketahanannya.

Lima hari ini, kegiatan saya di rumah bisa dibilang cukup membosankan. Hanya latihan soal, blogging, mengunjungi twitterland, tidur, melihat acara tv yang mendadak menampilkan film-film yang cukup menghibur, makan, mandi, ibadah ritual, dan penghayatan diri. Tak lebih. Ibu berkali-kali memberikan tawaran berlibur kembali yang tentu saja saya terima dengan antusias. Tapi yaaa rencana tinggal rencana karena sampai sekarang pun tak ada liburan itu.

Siang tadi, selepas shalat Dzuhur saya kembali berhadapan dengan laptop yang sudah difasilitasi dengan layanan internet sehingga saya bisa dengan asyik berselancar di dunia maya, seperti yang saya lakukan ketika bosan. Saya membuka blog ini, berencana membuat satu postingan lagi tapi tak jua saya temukan inspirasi yang pas. Saya mencoba bermain ke twitland dan lagi-lagi hanya bosan yang saya temui di sana. Hingga akhirnya dengan mantap saya membuka soal penyisihan sebuah lomba statistika edisi tahun lalu dan mencoba mengerjakannya. Baru mencapai nomor ke tujuh adik saya datang dan meminta "jatah"nya untuk penggunaan laptop hari ini. Karena saat itu saya tak menemui kenikmatan yang begitu menggelora, yaa dengan senang hati saya berikan padanya. Lalu saya berbaring di sofa ruang tamu dan entah apa yang terjadi saya segera tak sadarkan diri alias tidur siang.

Tidur siang yang cukup lama, saya terbangun hanya beberapa menit sebelum adzan Ashar berkumandang. Ketika bangun, saya mendapati bapak dan ibu ada di dekat saya. Ibu mengabarkan semua rencana liburan beliau yang gagal total, dan saya menanggapinya dengan rengekan. Saya katakan pada beliau bahwa saya sudah sangat jenuh dan bosan. Tak ada kerjaan berarti yang saya lakukan di rumah. Saya kembali merengek dan merengek agar diajak berlibur entah ke mana saja asalkan jangan di rumah. Saya benar-benar bosan, merasa seperti dalam penjara dan tak ada lagi yang bisa saya lakukan.

Tiba-tiba saya teringat akan tweet dari salah seorang sahabat yang intinya sangat menusuk sekali.
"..... Pantesan hidupmu sedih, mengeluh terus sih"
Kalau tidak salah begitu isinya, dan saya segera tersadar bahwa baru saja saya banyak mengeluhkan tentang liburan kali ini. Ga mau dong jadi orang yang hidupnya dirundung kesedihan? Jadi ya saya mulai beristighfar dan mencoba menggali pikiran-pikiran positif agar bersemangat kembali.

Dan ternyata berhasil! :D Saya berhasil menemukan beberapa hal yang sebisa mungkin saya sugestikan untuk mengusir kejenuhan saya. Saya sadar bahwa Allah begitu baik sekali memberi liburan panjang ini dan menahan saya untuk tetap di rumah bersama keluarga. Karena saya juga sadar bahwa sebentar lagi kehidupan akan berjalan seperti seharusnya. Liburan berakhir dan rutinitas awal saya yang begitu padat harus kembali saya jalani. Senin sampai dengan Sabtu yang menyita banyak waktu saya, terlebih jika ada kegiatan-kegiatan tambahan yang mengharuskan saya berangkat setelah Shubuh dan baru menapakkan kaki di rumah ketika langit sudah gelap. Sebuah Quality Time yang sangat berkualitas untuk saya dan keluarga. ^^

Yang kedua, dengan kenikmatan senggang seperti ini justru banyak targetan yang SEHARUSNYA dapat terpenuhi. Ya, SEHARUSNYA! Karena ternyata saya masih saja berkutat dengan kejenuhan yang membuat saya enggan keluar dari zona nyaman ini.

Terakhir, saya sangat berterima kasih kepada Allah yang telah menegur saya melalui ingatan terhadap twit seorang Facrul Nizar (@nizzarr). Semoga pahala senantiasa mengalir atas twit yang bermanfaat seperti itu. Terima kasih juga ya Allah akan nikmatmu selanjutnya yang justru menghadirkan sebuah inspirasi untuk postingan ini. Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya. ^^


Saya teringat akan sepenggal lagu yang berjudul Demi Masa, entah siapa penyanyinya. Lagu ini menceritakan tentang pemahaman terhadap surat Al-Ashr - Demi Masa.. Lets Enjoy..
Demi masa..
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan yang beramal shaleh
Demi masa..
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
 Gunakan kesempatan yang masih diberi semoga kita takkan menyesal
 Masa usia kita jangan disiakan karena ia takkan kembali
Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara
Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup.. sebelum mati

Allah sedang berbaik hati memberi kita kelapangan saat ini, jadi gunakan kesempatan sebaik-baiknya agar kita takkan menyesal, sebelum segala sesuatunya menjadi sempit dan memojokkan kita. Hantam kejenuhan anda dan keluarlah dari zona nyaman, sekarang juga!

02 Demi Masa.mp3

Rabu, 02 Januari 2013

Kembalikan Kebahagian Anak-Anak

Rabu, 02 Januari 2013..
2013.. Yaa, 2013.. Tahun sudah bertambah lagi, artinya waktu terus berjalan dan peradaban semakin maju. Kemajuan yang tak hanya menciptakan terobosan positif, melainkan juga meninggalkan banyak goresan negatif. Salah satu yang sangat disayangkan adalah perbedaan perilaku "anak-anak" dari jaman ke jaman.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa keadaan anak-anak Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan (hanya untuk yang peduli dan perhatian sih :p) Kalau bahasa kerennya mungkin "mengalami degradasi moral" huehehe wah wah bahaya banget nih mengingat berpuluh-puluh tahun ke depan nasib bangsa ada di tangan mereka.

Sewaktu berseluncur di dunia maya, dengan mengetikkan kata "perbedaan anak jaman dulu dan jaman sekarang" hasilnya cukup banyak lho, akan saya kutip beberapa di postingan kali ini. Let's enjoy! ^^




Dari 2 gambar di atas silahkan klik untuk memperbesar :D Sumbernya saya dapat dari sini. Saya cukp tertawa miris membacanya, kalau katanya bang haji Roma sih, T E R L A L U......


 2 gambar ini juga boleh diklik untuk memperbesar :) Saya ambil dari sini.. Penulis juga menyertakan beberapa perbedaan permainan yang dilakukan. Kalu jaman dulu, mainannya masih kelereng, benteng-bentengan, petak umpet, pokoknya tradisional dan asli laaah. Kalau sekarang? Internet, game online, tv, sudah jadi sahabat sehari-hari tuh :p

Sudah cukup review postingan orang lainnya, sekarang saatnya nge-share apa yang ada di pikiran-pikiran saya nih, boleh kan? ^^


Saya sangat setuju dengan dua cuplikan postingan di atas. Dalam realita perjalanan saya sehari-haripun, fenomena tersebut berungkali saya temui, bahkan melalui lingkungan terdekat saya. Dan saya rasa, saya pun terlibat dalam aksi perubahan ini. Tetapi saya bersyukur karena setidaknya saya masih sempat merasakan kebahagiaan orisinil yang memang menjadi hak bagi usia anak-anak. Bisa dibilang, saya (dan mungkin semuanya yang seumuran) cukup beruntung karena berada dalam masa transisi, tak terlalu mengarah pada golongan "jadul" tapi tak juga terlalu "gaul".,


Saya dan teman-teman masih sempat merasakan kejayaan Joshua, Tasya dan lainnya dengan tembang-tembang khas polosnya anak kecil. Kami juga sempat merasakan perjuangan permainan-permainan tradisional yang benar-benar menghasilkan peluh, luka dan noda.

Kalau anak sekarang? Figur Joshua dan penyanyi cilik lainnya tergantikan oleh boy band junior (yang dulunya saya kira itu boy band yang digawangi pemuda-pemuda tanggung), penyanyi cilik tak kalah banyak siiih, tapi ya gitu... Kok yang dibawakan berat banget? Cintaaaaa terus, memang sudah tahu artinya cinta, dek? Oh iya, sudah gaul se, sudah modern ya? Jadi seumuran TK aja udah paham th cinta-cintaan *jleb*


Ga hanya itu bos! Anak jaman sekarang nih, ga mau repot lho. Jadi kalau jaman kita lagi seru lari kejar-kejaran, bermain di lapangan, hujan-hujan sampai gelundungan guling-guling di tanah, mereka asyik aja di depan monitor seharian 25 jam! Nah lho padahal satu hari hanya 24 jam tapi ini bisa keimbuhan jadi 25 jam. Saking hebatnya tuh ;)
Saya punya beberapa contoh riil yang sangat dekat. Adik saya sendiri nih, sehari-harinya hanya menghabiskan waktu untuk bermain, orang tua sampai hampir nyerah tuh ngadepinnya. Bayangin ya, bangun tidur bukannya langsung ke kamar mandi ngapain gitu, eeh ini malah menghidupkan laptop duduk manis daaan bermain PB! PB? Apa itu? Yang saya tahu sih PB itu inisial guru fisika saya hehe :p Bukan ding, PB itu Point Blank salah satu game online yang katanya sangat membuat orang kecanduan. Selain PB, permainan favoritnya yaitu Baseball. Hanya dengan menekan tombol spasi, ia sudah bisa memukul bola dan menang! Heran, apa asyiknya sih? Enakan juga pegang tongkat baseball beneran, mukul, melihat seberapa jauh pukulan kita daaaaaan lari dan goooool! *Eh, itu sepakbola -,-.

Contoh kedua datang dari adik sepupu dan ponakan-ponakan yang masih kuecil-kecil.. Antara usia TK-SD kelas 2 laah~ Saya sedikit kaget waktu diajak bermain Play Station. Apa yang terjadi? Saya diajari bermain GTA (Grand Thef Auto) yang permainannya gak banget deh kalau untuk ukuran mereka, banyak adegan kekerasannya.. Lalu..... Smack Down, dan lagi-lagi saya diajari. -___- Tahu sendiri kan smack down itu permainan apa? Sudah nyiksa orang, banting-bantingan dan banyak perempuan-perempuan sexy nyaaa ~ Masih banyak lagi deh pokoknya permainan yang gak banget.

Contoh ketiga yaituuuuuu, lagi-lagi adik sepupu saya hehe. Walaupun usianya baru 6 tahun tapi pegangannya Ipad lho, saya saja yang sudah 17 tahun pegang Ipad baru punya dia hehe -,- Bisa mengoperasikan android, BB dan PC, keren gak tuh, saya saa biasanya kalau pinjem android dan BB teman masih agak linglung. Ini saya yang terlalu gaptek apa adik saya yang terlalu modern sih? -,-

Itu baru contoh kecil di sekitar saya, saya yakin di luar sana teman-teman pun sering sekali menemukan hal serupa. Ga kaget sih, karenapengaruh-pengaruh dari luar masuk terlalu jauh. Apalagi lewat peranan media yang tak bisa dipungkiri selalu berada di sela-sela waktu kita. Tayangan televisi, pengaruh teman, majalah, internet, tokoh idola, bahkan sampai buku tugas pun menggerakkan mereka.

Yang paling saya sayangkan adalah kurangnya figuritas yang mereka damba-dambakan, di sini lebih saya tekankan pada artis-artis cilik Indonesia. Orang-orang dewasa dan mengaku berpendidikan yang notabenenya menjadi otak pelibatan mereka dalam dunia entertaiment harusnya berpikir ulang, karena mereka sungguh mengorbankan moral dan pendidikan jutaan anak Indonesia. Bukan seenaknya mengemas acara yang terlalu alay hanya demi uang uang dan uang.

Mari kita cermati dan kupas sejenak.
1. Sinetron picisan yang banyak melibatkan anak
  ~ Saya tak habis pikir ketika secara tak sengaja saya menyaksikan sebuh adegan licik, jahat dan tak berperasaan yang dilakukan 2 anak perempuan kepada anak perempuan lain yang digambarkan sangat polos dan baik hati. Ya saya tahu pak, buk.. Memang peran antagonis dibutuhkan, tapi ya coba deh dikemas dengan cara yang lebih wajar dan mendidik untuk umur-umur mereka. Secara tak langsung sampeyan-sampeyan sudah melatih dan membiasakan kepribadian mereka dengan kekerasan, pikiran licik, dan cemooh-cemooh lho.
 ~ Ada juga adegan tentang anak seumuran (lagi-lagi) TK, sudah (maaf) memeluk, berpegangan tangan dan berciuman dengan lawan jenisnya. Yaaa jangan heran kalau di berita marak dengan kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur.
2. Hilangnya lagu-lagu anak
  ~ Yang ini juga cukup berpengaruh lho. Dulu jaman saya, masih ada lagu-lagu yang mencerminkan kepolosan, keluguan dan kelucuan kita sebagai anak-anak. Bayak banget nilai positifnya, yang diajk untuk nabung, diceritain kalau nanti bisa ke pulau dewata asalkan nilainya bagus, diingatkan kalau bakalan ada  tikus dan kecoa cuma gara-gara jarang bersih-bersih, dan lainnya. Eeeh lagu sekarang sudah main cinta aja terus nanya facebook dan twitter. -___- Mbok ya disadari, kalau lagu-lagu begitu yang disajikan, terus didengarkan, dihapalkan, diikuti, didengung-dengungkan yaaaa lama-lama masuk ke alam bawah sadar dan memproduk mereka.

2 Hal tersebut masih secuil dari berbagai permasalahan calon pemimpin bangsa ini lho. Jadi jangan stag dan mundur untuk berbenah. Ini tugas kita semua, bukan hanya Pak Seto sebagai guru kesenian, komputer, sekaligus merangkap sebagai TU di sekolah saya. Ehm, bercanda ._.v maksud saya Pak Seto yang ketua Komnas perlindungan anak itu lhooo. Ya tugas kita semua, mulai dari bapak-bapak ibu-ibu yang sudah berumur, kakak-kakak yang sudah dewasa, teman-teman yang masih labil, dan adik-adik yang menjadi korban dan calon korban *eeeh*. Mereka adalah generasi penerus, jalan cerita mereka masih panjang, biarlah mereka mengukirnya dengan kebaikan yang harus kita tanamkan sejak mereka dini, di usia-usia mereka saat ini. Karena masa kecil adalah saat paling tokcer untk memasukkan data jauuuuh di bawah sadar mereka. Kembalikan kebahagiaan dan memori indah masa kecil mereka yang sudah terenggut arus globalisasi.


Salam semangat, salam perubahan.,
Wassalamualaikum ^^

Selasa, 01 Januari 2013

Nothing special but more wishes..
Intine, semoga Januari akhir sudah fix dan dimudahkan segala sesuatunya sampai impian berganti nama menjadi kenyataan! Aamiin. Sekian, mohon doanya..

Wassalamualaikum
Cute Purple Rain drop